Pemerintah Jepang Pertimbangkan Masalah Deklarasi Status Drurat COVID-19

2 Januari 2021, 19:57 WIB
Pemerintah Jepang akan mempertimbangkan desakan deklarasi status darurat virus corona /Pixabay/MSTORK

LINGKAR MADIUN- Pemerintah Jepang akhirnya menanggapi desakan dari gubernur Tokyo yang menginginkan adanya deklarasi status darurat corona.

Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan bahwa pemerintah akan mempertimbangkannya dengan melakukan konsultasi kepada para ahli kesehatan terlebih dahulu.

“Pemerintah pusat dan ketiga gubernur memiliki pandangan yang sama bahwa situasi di wilayah Tokyo semakin parah sehingga mungkin perlu dilakukan deklarasi darurat,” kata Nishimura.

Menanggapi desakan tersebut, merurut Nishimura, langkah awal kali ini akan dilakukan pembatasan jam malam pada restoran dan tempat karaoke.

Baca Juga: Efikasi Vaksin dari China Berbeda dengan Hasil Pengujian di Arab? Begini Penjelasan CNBG

Baca Juga: Luar Biasa! Kasus COVID-19 di Amerika Tembus 20 Juta di Tahun Baru 2021

Ia mengatakan bahwa Restoran dan ruang karaoke di kawasan Tokyo akan diminta tutup pada pukul 8 malam, sedangkan bisnis yang menyajikan alkohol harus tutup pada pukul 7 malam.

Tokyo sudah menaikkan tingkat kewaspadaan COVID-19 ke level tertinggi pada 17 Desember.

Diketahui, kasus COVID-19 baru di ibu kota mencapai rekor 1.337 pada 31 Desember, dan pada hari Sabtu berjumlah 814.

Tidak hanya itu saja, rekor nasional juga ditetapkan pada 31 Desember dengan 4.520 kasus baru. kasus.

Baca Juga: Gubernur Tokyo Mendesak Pemerintah Jepang Mengumunkan Darurat Virus Covona

Baca Juga: Tidak hanya untuk Jerawat, Inilah 4 Manfaat Teh Hijau untuk Kecantikan Anda

Menurut manajer pengendalian infeksi di Rumah Sakit Internasional St Luke di Tokyo, Fumie Sakamoto, meningkatnya kasus COVID-19 ini telah memperparah peningkatan musiman pada rawat inap.

“Pemerintah Jepang belum berbuat banyak untuk mengendalikan infeksi. Saya berharap jumlah (infeksi) akan bertambah dalam beberapa hari mendatang, dan pernyataan darurat seharusnya datang lebih awal, mungkin selama Desember atau November.” Kata Sakamoto.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler