LINGKAR MADIUN- Donald Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memulai partai baru dengan tujuan untuk terus mempengaruhi Gedung Putih setelah kepergiannya, menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut.
Trump ingin menamai partai itu "The Patriot Party," menurut sumber yang berbicara dengan The Wall Street Journal.
Dalam beberapa hari terakhir, Trump telah bentrok dengan para pemimpin Republik lainnya. Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell menuduh Trump memicu kerusuhan 6 Januari di Capitol.
Baca Juga: Dikalahkan Leicester 2-0, Frank Lampard Semakin Terancam Dipecat dari Kursi Pelatih Chelsea
Baca Juga: UPDATE Virus Corona, 20 Januari 2021: Indonesia Peringkat 5 Asia dengan Penambahan Kasus Baru 10.365
"Massa itu diberi kebohongan," kata McConnell dalam pidatonya di lantai Senat. "Mereka diprovokasi oleh presiden dan orang-orang kuat lainnya."
Selain itu, Mike Pence memilih untuk tidak memblokir pemilihan Joe Biden, meski ada tekanan dari Trump untuk turun tangan.
Di sisi lain, The Wall Street Journal melaporkan bahwa jajak pendapat menunjukkan bahwa pemilih GOP biasa masih menjunjung tinggi Trump.
Baca Juga: Hasil Leicester Vs Chelsea: Taklukkan Chelsea 2-0, Leicester Geser Man United Klasemen Liga Inggris
Baca Juga: 5 Bahaya Mengerikan Mandi Malam Hari, Picu Rematik Hingga Penuaan Dini
Trump telah membangun basis pendukung yang besar selama masa kepresidenannya, beberapa di antaranya tidak terlalu terlibat dalam politik sebelum kampanye kepresidenannya, The Wall Street Journal menjelaskan.
Masih belum jelas apakah Trump benar-benar akan melanjutkan rencananya untuk meluncurkan partai baru.***