Lingkar Madiun – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berencana menarik sebagian besar pasukan AS di Afghanistan dan Irak sebelum masa kepresidenannya berakhir. Namun, rencana tersebut bertentangan dengan saran komandan militer selama setahun terakhir.
Kabar tersebut diungkapkan oleh para pejabat Pemerintah AS pada hari Senin, 16 November 2020.
Trump memang mendapatkan banyak pujian atas komitmennya untuk mengakhiri perang panjang AS di Timur Tengah. Rencananya, Pemerintah AS akan menyisakan 2.500 tentara di Irak dan Afghanistan tahun ini.
Baca Juga: Trump Kalah Pilpres AS 2020, Melania Inginkan Transparansi
Baca Juga: Donald Trump Larang Warga AS Investasi di 31 Perusahaan Terkait Militer Cina
Hal ini membuat Presiden terpilih Joe Biden akan menjadi presiden keempat yang harus berjibaku dengan konflik yang masih membara hingga saat ini sejak serangan 11 September 2001.
Saat ini, terdapat 4.500 hingga 5.000 tentara AS di Afghanistan, sementara di Irak ada 3.000 lebih tentara AS.
Namun, para pemimpin partai Republik mengeluarkan peringatan keras tentang keputusan Trump ini karena terkesan tergesa-gesa. Mereka khawatir, ditariknya pasukan dari Afghanistan dapat membahayakan proses perdamaian dan merusak upaya kontraterorisme.
Baca Juga: Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu Ucapkan Selamat Tinggal ke Trump, Selamat Datang ke Biden