Para Ilmuwan Temukan Senjata Paling Ampuh Untuk Lawan Kanker, Memblokir Sel-sel yang Menyerang Tubuh Anda

27 Mei 2021, 17:20 WIB
Para Ilmuwan Temukan Senjata Paling Ampuh Untuk Lawan Kanker, Memblokir Sel-sel yang Menyerang Tubuh Anda /Pixabay/pixabay

LINGKAR MADIUN - Para ilmuwan yakin bahwa mereka selangkah lagi dari senjata paling ampuh melawan kanker sejak ditemukannya kemoterapi. Solusi dalam perang melawan pembunuh yang efektif ini mungkin - imunoterapi.

Ini adalah obat-obatan yang membantu tubuh untuk memperkuat sistem kekebalan dan menyerang sel-sel kanker dan inilah cara melawan penyakit.

Dua studi klinis terpisah pada berbagai jenis karsinoma stadium lanjut menunjukkan bahwa obat-obatan yang memperkuat sistem kekebalan mungkin merupakan kunci penting dalam proses penghancuran sel tumor.

Baca Juga: Lebih dari 8000 Orang Terinfeksi Jamur Hitam Mengerikan di India, Ternyata Begini Gejalanya

Baca Juga: Benarkah Rakyat Papua Gelar Pawai Pengibaran Bendera Israel? Begini Faktanya

Sebuah studi klinis yang melibatkan 260 pasien kanker paru-paru stadium akhir, yang mengonsumsi obat nivolumab rata-rata hidup 3,2 bulan lebih lama.

Dalam 20 tahun terakhir ini adalah langkah terbesar dalam hal pengobatan kanker paru-paru, kata Dr. Julie Brammer yang memimpin penelitian ini.

Pada penelitian lain dimana 945 penderita melanoma ikut ambil bagian yaitu kanker kulit dan meminum obat nivolumab yang dikombinasikan dengan ipilimumab mengalami stagnasi pada penyakit tersebut dan hidup 11,5 bulan lebih lama tetapi hanya jika mereka meminum kedua obat tersebut.

Ini adalah salah satu bentuk karsinoma terburuk. Beberapa tahun yang lalu perkiraan rata-rata kehidupan yang tersisa adalah maksimal 7 bulan.

Baca Juga: Mulai 1 Juni 2021, Pemerintah Akan Menerapkan PPKM Mikro di 34 Provinsi di Indonesia, Simak Ulasannya

Baca Juga: 8 Juta Vaksin Sinovac Datang, Pemerintah Kebut Herd Immunity

Sistem kekebalan sebenarnya memiliki beberapa mekanisme untuk mengenali bahaya dan memblokir sel-sel yang menyerang.

Namun, pada karsinoma meskipun begitu mematikan, masalahnya adalah sel kanker mungkin “berkamuflase” sehingga sistem kekebalan tidak menganggapnya berbahaya.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para ilmuwan saat ini adalah kenyataan bahwa beberapa pasien bereaksi terhadap imunoterapi, sementara yang lain tidak memiliki reaksi atau kondisi yang berubah.

Namun, para ahli menyatakan bahwa imunoterapi dapat menggantikan kemoterapi dalam 5 tahun ke depan, terutama pada kasus kanker paru-paru dan melanoma.****

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Healthy Life Tricks

Tags

Terkini

Terpopuler