10 Fakta Tentang Negara Afghanistan yang Perlu Anda Ketahui, Ada yang Mirip Dengan Indonesia Loh

16 Agustus 2021, 19:23 WIB
Ilustrasi bendera Afghanistan. /Pixabay/Chicken Online.

LINGKAR MADIUN – Pasukan bersenjata Taliban telah merebut 26 dari 34 ibu kota provinsi Afghanistan selama 10 hari terakhir.

Kelompok bersenjata itu sekarang menguasai sekitar 65 persen wilayah negara Afghanistan.

Dilansir Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera, berikut adalah 10 fakta mengenai Afghanistan.

Baca Juga: Ternyata Inilah Beberapa Tokoh-tokoh yang Menjadi Kunci Taliban di Afghanistan

  1. Afghanistan memiliki 34 provinsi, mirip dengan Indonesia

Afganistan berpenduduk 38 juta jiwa. Sekitar 4,5 juta orang (12 persen) tinggal di ibu kota Kabul, yang terletak di timur negara itu.

Provinsi besar lainnya termasuk Herat (1,9 juta), Nangarhar (1,5 juta), Balkh (1,3 juta) dan Kandahar (1,2 juta).

Baca Juga: Taliban Berkuasa di Afghanistan, Begini Dampaknya Bagi Hubungan Indonesia-Afghanistan

  1. Masuk ke 40 daftar negara terpadat

Negara Asia Selatan ini termasuk dalam 40 negara terpadat di dunia. Luas Afghanistan adalah 652.860 km persegi.

  1. Pemerintahan dikuasai oleh Taliban

Taliban saat ini telah mengepung Kabul dan bernegosiasi untuk penyerahan ibu kota secara damai.

Kelompok bersenjata telah merebut 26 ibu kota provinsi.

Taliban telah menguasai sebagian besar pedesaan Afghanistan sejak meluncurkan serangkaian serangan pada Mei bertepatan dengan dimulainya penarikan terakhir pasukan asing.

Baca Juga: 5 Orang Tewas Saat Kericuhan di Bandara Kabul, Penyebab Kematian Masih Misterius

  1. Bergantung pada negara lain untuk perdagangan dan makanan

Afghanistan yang terkurung daratan banyak bergantung pada negara tetangganya untuk perdagangan dan pasokan makanan.

Afghanistan mengandalkan pelabuhan Pakistan untuk perdagangan internasional dan pasokan darat dan logistik untuk pasukan NATO dan AS.

Kedua negara Asia Selatan berbagi perbatasan hampir 2.600 km dan dua penyeberangan perbatasan operasional.

Salah satunya, Spin Boldak, yang kini berada di bawah kendali Taliban sejak akhir Juli lalu.

Baca Juga: Taliban Terus Memberontak, Begini Nasib Perempuan Afganistan yang Sangat Mengkhawatirkan

  1. Negara pegunungan dan gurun

Afghanistan memiliki bentang alam berupa pegunungan dan gurun paling banyak nomor delapan di dunia yang membuat banyak bagian sulit untuk diakses.

Pegunungan Himalaya membentang di timur laut Afghanistan, sementara bagian  barat daya sebagian besar tertutup gurun.

  1. Budidaya opium poppy

Afghanistan adalah produsen opium terbesar di dunia.

Opium yang dihasilkan sebagian besar dibuat dari bunga poppy, ditanam dan diolah di bagian barat daya negara itu.

Baca Juga: Presiden Ashraf Ghani Perintahkan Masyarakat Afghanistan Tidak Menyerah Melawan Taliban

Opium adalah bahan yang digunakan untuk memproduksi narkotika jenis heroin yang sangat adiktif.

Menurut survei tahun 2020, sebanyak 224.000 hektar lahan digunakan untuk menanam opium poppy di seluruh negeri.

Lebih dari setengah dari semua budidaya opium, 115.597 hektar dibudidayakan di provinsi barat daya Helmand saja.

Menurut perkiraan PBB, sekitar 6.300 ton opium, dengan nilai USD 350 juta atau sekitar Rp5 miliar, diproduksi pada tahun 2020.

Baca Juga: Warga Afghanistan Mengecam Presiden Ashraf Ghani, Ini Penyebabnya

  1. Kebanyakan masyarakat Afghanistan hidup dalam kemiskinan

Sebelum pandemi COVID-19, setidaknya 54,5 persen masyarakat Afghanistan hidup di bawah garis kemiskinan.

Angka tersebut naik selama pandemi dengan perkiraan saat ini mencapai hingga 72 persen.

  1. Tingkat buta huruf tinggi

Setelah beberapa dekade perang yang menghancurkan, hanya 43 persen masyarakat Afghanistan yang bisa membaca.

Lebih dari setengah laki-laki usia 15 tahun dapat membaca dan menulis, sementara hanya kurang dari sepertiga perempuan Afghanistan bisa membaca dan menulis.

Baca Juga: Taliban Mulai Bercokol di Kabul, Warga Sipil Afghanistan Berbondong-bondong Tarik Uang Tunai

  1. Pengungsi internal

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), setidaknya 389.645 orang, di mana 59 persennya adalah anak-anak, mengungsi di Afghanistan dari 1 Januari hingga 24 Juli 2021.

Pada bulan Juni saja, 109.000 orang mengungsi di dalam negeri

Tiga perempat dari pengungsi berasal dari 10 dari 34 provinsi Afghanistan: Kunduz (92.000), Nangarhar (38.000), Takhar (25.000), Kandahar (24.000), Faryab: (20.000), Kunar: (19.500), Wardak: (19.000).), Daykundi (18.300), Laghman (18.000), dan Helmand (17.000).

Arus internal tertinggi dalam provinsi yang sama terjadi di Kunduz (85.000), Nangarhar (38.000) dan Takhar (25.000).

Baca Juga: Terancam oleh Taliban, Warga Afghanistan Ramai-ramai Mencari Visa Suaka ke Amerika Serikat

  1. Pengungsi di negara tetangga

Menurut laporan terbaru dari UNHCR, jumlah total pengungsi Afghanistan secara global pada tahun 2020 mencapai 2,6 juta.

Hampir 86 persen dari pengungsi yang terdaftar itu berada di tiga negara tetangga, dengan tambahan 12 persen tinggal di Eropa.

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa negara Eropa mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan sementara upaya untuk mendeportasi pencari suaka Afghanistan.

Baca Juga: Khawatir Diserang Taliban, Maskapai Penerbangan Ubah Rute Hindari Wilayah Udara Afghanistan

Hal itu dilakukan sebagai langkah menyikapi situasi keamanan yang memburuk di Afghanistan.***

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler