Menyeramkan, Teleskop Luar Angkasa Jepret Penampakan ‘Mata‘ Raksasa di Luar Angkasa, Apa Itu?

22 September 2021, 19:10 WIB
Ilustrasi supernova (ledakan bintang mati). /Pexels.com/Luis Felipe Briganti

LINGKAR MADIUN – Beberapa waktu yang lalu website teleskop luar angkasa Hubble membuat berita menghebohkan karena berhasil mengabadikan foto langka dan indah dari luar angkasa.

Foto tersebut jpmerupakan foto bintang yang dikelilingi oleh nebula aneh yang membentuk seperti bola mata.

Dilansir LINGKAR MADIUN dari Science Alert, foto tersebut merupakan foto bintang yang diduga akan mati atau meledak.

Baca Juga: Hasil Pantauan NASA dari Peta Luar Angkasa , Polusi di Cina Berhasil Menyusut Setelah Lockdown

Bintang yang sudah tua akan mengeluarkan sejumlah besar material ke ruang di sekitar mereka, yang distimulasi oleh gelombang kejut ledakan dan angin bintang, diterangi oleh cahaya bintang itu sendiri.

Bintang tersebut adalah AG Carinae, bintang masif sekarat yang berjarak 15.000 tahun cahaya dari Bumi.

Faktanya, pergolakan kematian AG Carinae lebih liar dari bintang kebanyakan.

Baca Juga: Bintang Baru Diramalkan Terangi Langit Tahun 2022, Pertanda Munculnya Pemimpin Yahudi yang Akan Dominasi Dunia

Ahli astronom memasukkan AG Carinae sebagai bintang variabel biru bercahaya, yang merupakan salah satu bintang paling terang dan paling masif di galaksi.

Bintang-bintang yang sangat langka ini terbakar panas dan terang (biru), dan rentang hidup mereka jauh lebih pendek daripada yang lain, berkisar hanya beberapa juta tahun.

AG Carinae, yang memiliki sekitar 55 hingga 70 kali massa Matahari, berumur beberapa juta tahun, dan tidak stabil.

Baca Juga: Astronom Ungkap Ledakan Bintang 'Hypernova' Yang Sangat Langka Terdeteksi Di Bima Sakti Untuk Pertama Kalinya

Kecerahannya berfluktuasi cukup signifikan, karena kekuatan tekanan radiasi yang mendorong keluar, dan gravitasi yang ingin meruntuhkan bintang ke dalam.

Pada akhir kehidupan bintang, karena mulai kehabisan bahan bakar untuk melebur menjadi hidrogen, tekanan radiasi mulai berkurang. Hal ini menyebabkan bintang berkontraksi, dengan materi memanas saat semakin dekat dengan inti bintang.

Pemanasan ini kemudian menyebabkan bintang meletus, mengeluarkan material ke luar.

Baca Juga: Mahfudz MD Tegaskan Kodisi Keamanan Bumi Cendrawasih Aman

Dalam kasus AG Carinae, cangkang materi di sekitarnya adalah produk dari letusan semacam itu, yang terjadi sekitar 10.000 tahun yang lalu, dan mengandung materi senilai sekitar 15 massa matahari.

Oleh karena terdapat cangkang materi itulah AG Carinae tampak seperti bola mata yang menyeramkan di luar angkasa.

Baca Juga: Ramalkan Gelapnya Dunia Hingga Karma Sang Maha Penguasa 2021, Ahli Spiritual: Matahari Terasa Panas Membakar

Warna merah adalah gas terionisasi yang dikeluarkan dari bintang, terutama hidrogen dan nitrogen. Warna biru adalah debu di sekitar bintang, diterangi oleh cahaya bintang itu sendiri.

Bentuk dan rongga dalam debu diperkirakan diciptakan oleh angin kencang bintang, bertiup dengan kecepatan hingga satu juta kilometer per jam.

AG Carinae masih tidak stabil, dan kemungkinan besar pada akhirnya akan kehabisan hidrogen melalui ledakan berulang.

Baca Juga: Menggemparkan! Astronom Ini Berhasil Temukan Planet Panas Bagai Neraka, Simak Kisahnya

Bintang AG Carinae sepertinya tidak akan bertahan lama dan akan meledak dalam sebuah supernova.

Selama proses ledakan bintang, para astronom percaya bahwa inti bintang akan runtuh dan meninggalkan salah satu objek paling misterius di alam semesta, yakni sebuah lubang hitam.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler