LINGKAR MADIUN - Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan pada 14 Mei bahwa Turki tidak akan lagi mencegah negara Finlandia untuk bergabung dengan NATO, setelah AS menyatakan dukungannya.
"Saya sama sekali tidak berpikir bahwa Turki akan menghentikannya selamanya," kata Niinisto.
"Pesan Turki kepada kami sejauh ini adalah kebalikannya," katanya.
Sebelumnya, pada 13 Mei, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya tidak memiliki "sikap positif" tentang kemungkinan Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO.
Baca Juga: Tak Disangka! Berkat Pasokan Senjata Barat, Ukraina Berhasil Bombardir dan Mengusir Rusia
Ankara telah berulang kali menuduh Swedia dan sejumlah negara Eropa Barat lainnya menyembunyikan kelompok anti-Turki.
Niinisto, yang berbicara melalui telepon dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson pada 13 Mei, mengatakan Biden tampak terkejut dengan pernyataan Erdogan.
Tepat pada 13 Mei, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Eropa dan Eurasia Karen Donfried mengumumkan bahwa Washington sedang mengklarifikasi posisi Turki.
Selain Niinisto, Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde juga menyatakan bahwa Turki tidak menyampaikan keprihatinan apapun secara langsung.
Baca Juga: Tak Disangka! Berkat Pasokan Senjata Barat, Ukraina Berhasil Bombardir dan Mengusir Rusia
Linde juga mengisyaratkan bahwa AS kemungkinan akan mendukung aksesi negara itu ke NATO.
"Jika kami memutuskan untuk memiliki opsi seperti itu, saya pikir kami akan mendapat dukungan yang sangat kuat dari negara-negara anggota utama dan penting di mana Turki memiliki kepentingan dalam menjaga hubungan baik," katanya Linde.
Sementara itu, pada 14 Mei, Niinisto melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menginformasikan tentang keputusan Finlandia untuk mendaftar bergabung dengan NATO dalam beberapa hari mendatang.
Percakapan telepon itu terus terang, menurut pernyataan Niinisto.***