Jembatan BJ Habibie di Timor Leste: Mengenang Satu Tahun Wafatnya Presiden ke-3

11 September 2020, 15:30 WIB
Ilustrasi /Dhemas Reviyanto/Antara

Lingkar Madiun- Tanggal 11 September 2020 menjadi peringatan satu tahun wafatnya Presiden RI ke-3, BJ Habibie. Sebagai presiden RI, salah satu yang paling terkenang dari sosok Habibie adalah terlepasnya Timor Leste dari Negara Republik Kesatuan Indonesia (NKRI).

Namun, belakangan ini rumor mengenai Timor Leste yang ingin kembali bergabung dengan Indonesia begitu banyak dibicarakan.

Namun, terlepas rumor tersebut perlu diketahui sebuah jembatan panjang di Kota Dili, Timor Leste diberi nama BJ Habibie.

Baca Juga: Kehilangan 7 Pemain, PSG Telan Pil Pahit

Baca Juga: Teknologi Tinggi, Tiongkok Siap Bangun Kota Pintar Tahan Covid-19

Jembatan BJ Habibie di Kota Dili menjadi bentuk cinta dan hormat rakyat Timor Leste kepada Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habbie.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Alberto XP Carlos pada 2019 lalu.

"Sebagai rasa hormat dan sayang rakyat Timor Leste kepada pak Habibie, kami membangun sebuah jembatan yang diberi nama Jembatan Bj Habibie," ujar sang Dubes, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.

Baca Juga: 30 Juta Vaksin Covid-19 Tersedia Akhir 2020, Erick Thohir : Buah Kerjasama Antar Berbagai Pihak

Memiliki panjang 540 meter, dengan lebar 8 meter, Jembatan BJ Habibir terdiri atas dua jalur.

Untuk membangun jembatan besar tersebut, pemerintah Timor Leste menghabiskan dana hingga 3,9 juta dolar AS atau setara dengan Rp57,5 miliar.

Jembatan BJ Habibie terletak di Desa Bidau Sant'ana, Dili diresmikan pada 29 Agustus 2019 lalu, tepat satu hari sebelum peringatan 20 Tahun Referendyum Timor Leste.

Dubes Alberto mengungkapkan, jika pada saat peresmian Jembatan BJ Habibie di Kota Dili tersebut pada awalnya diharapkan untuk dihadiri langsung oleh Presiden ketiga Republik Indonesia.

Baca Juga: Mengenang Tragedi WTC, Berbagai Misteri dan Keanehan di Balik Runtuhnya Menara Kembar 19 Tahun

Bahkan undangan untuk Habibie disampaikan langusng oleh mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao yang berkunjung ke Jakarta pada Juli 2019 lalu.

Namun, disayangkan undangan itu tak dapat dipenuhi oleh Habibie lantaran tengah terbaring di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Merasakan kesedihan yang amat dalam melihat kondisi BJ Habibie yang sedang terbaring lemah di rumah sakit, dalam pertemuan singkat itu Xanana sampaikan rasa hormat dan sayang rakyat Timor Leste kepada sang Presiden ke-3 RI.

Baca Juga: Inilah Teks Khutbah Jumat Tema Kewajiban Berusaha Menghindari Wabah Virus Corona

"Seluruh rakyat Timor Leste dari ujung ke ujung, dari kota ke hutan sampai ke pedalaman, mereka berterima kasih kepada Pak Habibie," ungkap Dubes Alberto.

"Waktu itu mereka harapkan kehadiran Habibie untuk peresmian jemabatan, namun mereka mengerti setelah disampaikan bahwa Pak Habibie tidak bisa datang karena kondisi kesehatan yang tidak baik," tambahnya.

Tetapi sayang, sebelum bisa menyambangi Jembatan BJ Habibie, Presiden ke-3 RI wafat pada Rabu 11 September 2019 lalu.

Baca Juga: Cek Kembali, Penerima BLT Harus Mengembalikan Bantuan Jika Langgar Ketentuan Ini

BJ Habibie bahkan tak sempat melihat jembatan di Dili, Timor Timur yang memiliki nama dirinya sebagai bentuk rasa hormat rakyat disana.

Saat diremikan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mewakili Indonesia untuk hadir dalam peresmian Jembatan Presiden BJ Habibie pada 29 Agustus 2020 lalu.

"Saya ditugasi Presiden Joko Widodo untuk mewakili Indonesia memenuhi undangan Presiden Timor Leste menghadiri 20 tahun Jajak Pendapat Timor Leste," kata Menteri Basuki saat memberikan sambutan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari RRI.

Baca Juga: Segera Cek, Samsung Z Fold Bakal Di Launching, Ini Spesifikasinya

"Terkait peresmian jembatan di Dili dengan nama B.J. Habibie, ini merupakan kehormatan bagi Pemerintah Indonesia dan khususnya Bapak B.J. Habibie," tambahnya.

Menteri Basuki menambahkan B.J. Habibie merupakan sosok negarawan yang dicintai oleh rakyat Indonesia dan Timor Leste.

Indonesia dan Timor Leste memiliki sejarah yang dekat dan terus bekerjasama erat bagi kemajuan masa depan kedua negara.

Indonesia menjadi mitra pembangunan penting bagi Timor Leste.

Baca Juga: Segera Cek, Xiaomi Poco X3 Bakal Dirilis, Ini Spesifikasinya

Sejak tahun 2010, sejumlah proyek infrastruktur di negara tersebut dibangun melibatkan perusahan konstruksi Indonesia baik BUMN maupun swasta nasional.

Dikabarkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, diketahui pisahnya Timor Leste dari wilayah Indonesia terjadi saat kepemimpin Presiden BJ Habibie.

Atas pertimbangan masyarakat Timor Timur yang kerap tak bersatu dengan wilayah lainnya, B.J Habibie sempat menyatakan ingin melepas provinsi tersebut secara baik-baik melalui sidang MPR.

Baca Juga: Berprestasi dari Rumah , 12 Pelajar SD Raih Juara Lomba Bertutur Tingkat Nasional

Terjadi berbagai polemik saat itu, hingga terdapat protes massal yang menewaskan cukup banyak orang pada tahun 1999 di wilayah Timor Timur.

Setelah melalui rangkaian proses panjang, pada 20 Mei 2002 Timor Timor menjadi negara merdeka bernama Timor Leste berdasarkan tanda tangan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pengganti B.J Habibie.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler