Elana Sztokman Pastikan Dampak Kemenangan Biden Bagi Israel

4 November 2020, 11:04 WIB
Bendera Israel / Pixabay/PublicDomainPictures // /

LINGKAR MADIUN - Elana Sztokman selaku Wakil ketua Partai Demokrat di Luar Negeri, menyatakan, Israel tidak perlu khawatir dan proses normalisasi yang dimulai oleh Trump akan terus berlanjut di bawah Biden.

Sztokman menegaskan posisi Israel akan tetap aman meski nantinya Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan 3 November.

"Dia berkomitmen untuk keamanan Israel, tetapi pada saat yang sama dia juga mendukung solusi dua negara dan ingin mencapai perdamaian jangka panjang antara negara Yahudi dan Palestina," kata Sztokman dikutip dari SputnikNews, Rabu (4/11/2020)

Sztokman melanjutkan, jika Biden menang maka yang perlu diatasi adalah masalah yang timbul dari pemerintahan Trump dan mendapatkan kembali kepercayaan rakyat Palestina.

Baca Juga: Inilah Pasal yang Menjadi Kesalahan Teknis UU Ciptaker yang Resmi Ditanda Tangani Presiden Jokowi

Sztokman yakin bahwa dia akan siap menghadapi tantangan tersebut."Dia akan menjadi hebat untuk Israel dan kawasan. Dia cerdas dan memahami pentingnya stabilitas dan keamanan dan akan mampu memecahkan sejumlah masalah yang mendesak," ucap Sztokman.

Biden dikenal menentang Israel yang memperluas aktivitasnya di Tepi Barat dan telah berjanji mengembalikan uang yang dipotong oleh pemerintahan Trump ke Palestina. Namun, pandangan Biden terlihat akan memebrikan dukungan kepada Israel.

Biden juga pernah menyatakan bahwa jika Ia terpilih, Ia tidak akan memindahkan Kedutaan Besar AS kembali ke Tel Aviv. Dia juga berjanji melanjutkan kerja sama militer yang erat dengan Israel dan memberikan bantuan miliaran dolar kepada negara tersebut.

Jajak pendapat Israel baru-baru ini mengungkapkan bahwa lebih dari 60 persen orang Israel lebih suka melihat Trump terpilih kembali. Hanya 19 persen yang memiliki pandangan serupa dengan Biden.

Baca Juga: Fakta Unik Baskara Mahendra Suami Penyanyi Sherina Munaf yang Pernah Dapat Ancaman Pembunuhan

Alasan Israel mendukung Trump sangat berlasan karena dia mengambil beberapa tindakan pro-Israel yang tidak pernah dilakukan oleh presiden AS sebelumnya. Pada 2017, Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pada Mei tahun berikutnya dia memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke kota yang disengketakan sehingga memicu kemarahan rakyat Palestina.

Seain itu, Trump memotong dana rakyat Palestina dan mengakui legalitas permukiman Yahudi di Yudea dan Samaria. Dia pun menghadapi Teheran dengan meninggalkan kesepakatan nuklir Iran dan memainkan peran penting dalam kesepakatan normalisasi antara Isarel dan tiga negara Muslim. 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler