Selain saksi yang tidak boleh masuk ke ruang, Trump juga mengklaim, terdapat surat yang dikirimkan ke orang-orang yang tidak meminta.
"Jutaan surat suara dikirimkan ke orang-orang yang tidak pernah meminta surat suara," sambung dia.
Baca Juga: 6 Ide Lomba untuk Memperingati Hari Pahlawan yang Bisa Dilakukan Secara Daring
Dalam cuitan itu, Trump mengutuk surat yang dikirimkan itu dan saksi yang tidak boleh dizinkan masuk. Menurutnya pelanggaran itu baru pertama kali terjadi.
"Saksi tidak diizinkan masuk adalah hal yang buruk. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya," terang Trump.
Baca Juga: Sambut Hari Pahlawan, Inilah Tokoh 7 Pahlawan Dari Jawa Timur
Meski para pemimpin dunia mulai mengirimkan ucapan selamat atas capaian Joe Biden dan Kamala Haris yang mengungguli perolehan suara atas pasangan petahana dari Partai Republik itu, Trump tetap menyangkal hasil Pilpres AS itu.
Ia bersikeras mengatakan bahwa dirinyalah yang memenangi Pilpres AS 2020 dengan mengantongi 71 juta surat suara yang sah.
Baca Juga: Sekutu AS Ucapkan Selamat Pada Biden Atas Kemenangannya di Pilpres Amerika Walaupun Trump Menyangkal
"Saya memenangkan pemilihan ini dengan telak," tegas Trump, "71 juta suara sah. Suara terbanyak untuk presiden petahana," sambungnya.***