Lama Bungkam, Cina Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Joe Biden

14 November 2020, 14:10 WIB
Batuk-batuk Keras Saat Pidato, Kesehatan Xi Jinping Sedang Diklaim Sedang dalam Bahaya /CCTV

Lingkar Madiun – Cina akhirnya memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden, Presiden terpilih dan Kamala D. Harris, Wakil Presiden terpilih atas kemenangan mereka di Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) tahun 2020. Ucapan yang disampaikan pada hari Jumat, 13 November 2020 itu seolah menjawab berbagai isu tentang keengganan Pemerintah Cina untuk menyambut Presiden baru AS.

Cina memutuskan untuk mengucapkan selamat kepada Biden setelah tersebarnya kabar bahwa Biden telah berbicara dengan pemimpin negara Australia, Korea Selatan, dan Jepang melalui panggilan telepon.

Tiga negara tersebut merupakan sekutu AS yang telah menjadi saksi berbagai tindakan Cina yang memprihatinkan, termasuk ketika Beijing berupaya memperluas pengaruhnya pada sejumlah negara dalam satu kawasan.

Baca Juga: Joe Biden Pastikan Jepang, Korsel, dan Australia Menjadi Sekutu AS

Baca Juga: Joe Biden Menangi Pilpres AS 2020, PM Australia: Biden akan Taati Paris Agreement, Sambut WHO

Pemerintah Cina sangat optimis hubungan kenegaraan akan lebih tenang saat Washington berada di bawah pemerintahan Biden.

"Kami menghormati pilihan rakyat Amerika. Kami mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan Kamal Harris," ujar Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China yang dikutip Lingkar Madiun dari The Washington Post pada hari Sabtu, 14 November 2020.

Wang juga menambahkan, “Kami memahami hasil pemilu AS akan dipastikan berdasarkan hukum dan prosedur di AS."

Baca Juga: Ini Hadits Nabi Muhammad SAW yang Dikutip Joe Biden Sambil Berjanji Akhiri Islamphobia

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Cina telah menahan diri untuk tidak memberikan ucapan selamat atas kemenangan Biden.

Analis kebijakan luar negeri China menjelaskan sikap tersebut sebagai tindakan pencegahan karena Presiden Trump tampak belum menyerah dengan hasil Pilpres AS 2020.

Steve Tsang, direktur SOAS China Institute di London, mengatakan penundaan yang dilakukan Cina untuk memberi ucapan selamat mungkin mencerminkan proses pengambilan keputusan pemerintah Cina yang kaku.

Baca Juga: Trump Kalah Pilpres AS 2020, Melania Inginkan Transparansi

"Kemungkinan besar, tidak ada seorang pun dalam pemerintahan Cina yang berani membuat mengatakan hal ini sampai mereka mendengar dari Xi Jinping (Presiden Cina) bagaimana Xi Jinping akan melakukannya," katanya Steve Tsang.

Steve Tsang melanjutkan, "Xi Jinping membutuhkan waktu untuk memikirkannya dan akhirnya memutuskan untuk menghubungi Biden, setelah ia tahu bahwa di Washington sedang terjadi kebingungan."

Baca Juga: Donald Trump Larang Warga AS Investasi di 31 Perusahaan Terkait Militer Cina

Bill Bishop, penerbit buletin Sinocism, mengatakan Beijing berusaha untuk berhati-hati dalam memberi selamat kepada Biden terlalu awal. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari ketegangan hubungan dua negara antara AS dan Cina sebelum Trump menyerah.

"Mungkin Cina berpikir jika menunggu terlalu lama (untuk memberi ucapan selamat) akan menimbulkan perselisihan dengan Biden, jadi Cina harus keluar dari pagar dan mulai terlibat dengan Tim Biden."***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: The Washington Post

Tags

Terkini

Terpopuler