Trump Enggan Hadir saat Pelantikan Presiden, Biden: Bukan Urusan Saya

- 4 Desember 2020, 16:52 WIB
PRESIDEN terpilih, Joe Biden.*
PRESIDEN terpilih, Joe Biden.* /instagram.com/joebiden

Lingkar Madiun – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pada hari Kamis, 3 Desember 2020, bahwa kehadiran Presiden Donald Trump untuk menghadiri pelantikan Biden sebagai Presiden AS adalah hal yang sangat penting.

Menurut Biden, kehadiran Trump akan menunjukkan komitmen AS dalam hal perpindahan  kekuasaan secara damai antara rival politik.

Baca Juga: Ini Hadits Nabi Muhammad SAW yang Dikutip Joe Biden Sambil Berjanji Akhiri Islamphobia

Baca Juga: Joe Biden Pastikan Jepang, Korsel, dan Australia Menjadi Sekutu AS

Namun, Biden tidak mau memaksakan kehendaknya terhadapTrump.

"Itu sepenuhnya keputusannya. Ini bukan urusan saya secara pribadi, tetapi menurut saya hal ini terkait masalah kenegaraan," ujar Biden, seperti dikutip Lingkar Madiun dari the Associated Press pada hari Jumat, 4 Desember 2020.

Biden menyesalkan penolakan Trump atas hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) AS bulan November lalu.

"Hal-hal seperti ini biasa terjadi pada pemimpin yang diktator," kata Biden.

Baca Juga: Joe Biden Menangi Pilpres AS 2020, PM Australia: Biden akan Taati Paris Agreement, Sambut WHO

Biden berharap Trump akan menghadiri pelantikan Presiden AS yang dijadwalkan pada 20 Januari 2021 untuk memberi contoh bagi negara lain tentang proses demokrasi.

Sebelumnya, sejumlah orang terdekat Trump telah menyatakan keraguan mereka bahwa Trump akan menghadiri pelantikan Biden sebagai Presiden AS ke-46.

Biden juga mengungkapkan bahwa beberapa senator Partai Republik, yang notabene adalah pendukung Trump, telah memberikan ucapan selamat secara pribadi kepada Biden.

"Ada beberapa senator Partai Republik yang secara pribadi menelepon saya dan memberi selamat kepada saya," tutur Biden.

Baca Juga: Akhiri Perang, Donald Trump Tarik Pasukan AS dari Afghanistan dan Irak

Namun, para senator tersebut menolak mengakui kemenangan Biden secara terbuka karena takut akan memperburuk situasi yang dihadapi Trump.

Di sisi lain, Trump terus mengklaim kemenangannya dalam Pilpres AS.

Bahkan, Trump juga menyebarkan informasi bahwa telah terjadi kecurangan saat proses pemungutan suara sebagai dalih atas kekalahannya.

Biden berpendapat bahwa anggota parlemen AS saat ini ditempatkan dalam posisi yang sangat sulit, tetapi dia memprediksi bahwa situasi akan membaik setelah Electoral College bertemu pada 14 Desember mendatang.

Baca Juga: Trump Kalah Pilpres AS 2020, Melania Inginkan Transparansi

Sebagai bagian dari persiapan pelantikannya, Biden telah menunjuk beberapa orang yang akan berada di kabinetnya.

Biden menyatakan bahwa kabinetnya akan menjadi kabinet paling beragam dalam sejarah Amerika, mengingat Biden telah memilih lima orang kulit berwarna tiga orang kulit putih yang terdiri dari lima wanita dan tiga pria.

Biden pun menegaskan bahwa dia berkomitmen untuk menghapus diskriminasi di AS.

“Tugas saya adalah menjaga komitmen yang saya buat. Saya berjanji kabinet saya adalah yang paling beragam," kata Biden.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah