Kasus COVID-19 Meningkat, Cina Bangun Rumah Sakit dalam 5 Hari, Simak Ulasannya!

- 18 Januari 2021, 16:03 WIB
Ilmuwan Tiongkok klaim virus corona pertama kali berasal dari India bukan Wuhan
Ilmuwan Tiongkok klaim virus corona pertama kali berasal dari India bukan Wuhan /Pixabay/mohamed_hassan /

LINGKAR MADIUN – Cina dikabarkan baru saja menyelesaikan rumah sakit dengan 1.500 kamar khusus untuk pasien yang tertular COVID-19 pada hari Sabtu, 16 Januari 2021.

Pembangunan rumah sakit baru ini merupakan upaya untuk mengendalikan lonjakan kasus COVID-19 yang menurut Pemerintah Cina lebih sulit untuk diatasi.

Baca Juga: Ribuan Kotak Es Krim Positif Terkontaminasi Virus Corona, Aparat Cina Lacak Pembeli

Baca Juga: Setelah Kimchi, Kini Ahli Militer Cina Klaim Taekwondo Milik Negaranya, Ini Alasannya

Pemerintah Cina pun mengatakan bahwa lonjakan kasus tersebut berasal dari oran-orang maupun barang-barang yang masuk ke Cina dari luar negeri.

Rumah sakit yang baru dibangun tersebut merupakan salah satu dari enam rumah yang sedang dibangun di Nangong, wilayah selatan Beijing di provinsi Hebei.

Dengan enam rumah sakit tersebut, Cina bisa menyiapkan kamar khusus pasien COVID-19 sebanyak 6.500 unit.

Baca Juga: Ribuan Kotak Es Krim Positif Terkontaminasi Virus Corona, Aparat Cina Lacak Pembeli

Baca Juga: Setelah Kimchi, Kini Ahli Militer Cina Klaim Taekwondo Milik Negaranya, Ini Alasannya

Sebuah rumah sakit dengan kapasitas 3.000 kamar juga sedang dibangun untuk pasien COVID-19  di Shijiazhuang.

Saat ini, sebanyak 645 orang di Nangong dan Shijiazhuang tengah dirawat karena terinfeksi virus corona.

Baru-baru ini, sejumlah kasus COVID-19 telah ditemukan di Beijing dan provinsi Heilongjiang. Penularan ini menyebar sangat cepat.

Baca Juga: Liput Kemunculan Virus Corona di Wuhan, Cina Hukum Warganya Empat Tahun Penjara

Baca Juga: Ribuan Kotak Es Krim Positif Terkontaminasi Virus Corona, Aparat Cina Lacak Pembeli

Baca Juga: Setelah Kimchi, Kini Ahli Militer Cina Klaim Taekwondo Milik Negaranya, Ini Alasannya

Menurut Komisi Kesehatan Nasional Cina, penularan virus corona kali ini lebih sulit untuk ditangani.

“Semuanya didatangkan dari luar negeri. Itu disebabkan oleh petugas yang masuk atau barang impor rantai dingin yang terkontaminasi,” tulis Komisi Kesehatan Nasional Cina di pernyataan dari itu.

Pernyataan ini dikeluarkan setelah adanya temuan virus pada makanan impor, yang kebanyakan adalah ikan beku.

Baca Juga: Ribuan Kotak Es Krim Positif Terkontaminasi Virus Corona, Aparat Cina Lacak Pembeli

Baca Juga: Setelah Kimchi, Kini Ahli Militer Cina Klaim Taekwondo Milik Negaranya, Ini Alasannya

Pemerintah kota Beijing mengatakan pada hari Sabtu, 16 Januari 2021, bahwa para wisatawan yang datang dari luar negeri harus menjalani pemantauan medis tambahan selama seminggu setelah karantina 14 hari.

Secara nasional, Komisi Kesehatan Nasional Cina melaporkan adanya 130 kasus baru yang telah dikonfirmasi dalam 24 jam hingga hari Jumat tengah malam. 90 kasus di antaranya berasal dari Hebei.

Pada hari Sabtu, pemerintah Hebei melaporkan 32 kasus tambahan sejak tengah malam.

Baca Juga: Ribuan Kotak Es Krim Positif Terkontaminasi Virus Corona, Aparat Cina Lacak Pembeli

Baca Juga: Setelah Kimchi, Kini Ahli Militer Cina Klaim Taekwondo Milik Negaranya, Ini Alasannya

Sementara itu, peneliti yang dikirim oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia telah berada di Wuhan dan bersiap untuk menyelidiki asal-usul virus.

Tim peneliti yang telah tiba pada hari Kamis, 14 Januari 2021, harus menjalani karantina selama dua minggu dan akan mendiskusikan penelitian mereka dengan dengan para ahli Cina melalui secara virtual.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: APNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x