Ebola Muncul Kembali, Akibatkan 3 Orang Meninggal Di Guinea, Temuan Kasus Pertama Sejak 2016

- 15 Februari 2021, 19:55 WIB
Ilustrasi Ebola
Ilustrasi Ebola /bhossfeld

LINGKAR MADIUN – Pejabat kesehatan di Guinea pada hari Minggu, 14 Februari 2021, mengkonfirmasi bahwa setidaknya tiga orang telah meninggal akibat Ebola di negara tersebut.

Kasus kematian ini merupakan yang pertama sejak negara itu menjadi salah satu dari tiga negara di Afrika Barat yang memerangi epidemi Ebola yang berakhir lima tahun lalu.

Baca Juga: Terkejut Munculnya Teori Konspirasi Pandemi COVID-19, Bill Gates: Gila dan Jahat

Baca Juga: Tim Peneliti WHO Kunjungi Wuhan demi Selidiki Asal Mula Virus Corona

Menurut Kementerian Kesehatan Guinea, empat orang lainnya juga telah dipastikan positif terinfeksi  Ebola. Maka, terdapat tujuh kasus penularan Ebola di Guinea secara total saat ini.

Sebelumnya, ketujuh orang tersebut diketahui menghadiri pemakaman seorang perawat di Goueke pada tanggal 1 Februari 2021. Kemudian, mereka menunjukkan gejala Ebola, seperti demam, diare, muntah.

Baca Juga: Terkejut Munculnya Teori Konspirasi Pandemi COVID-19, Bill Gates: Gila dan Jahat

Baca Juga: Tim Peneliti WHO Kunjungi Wuhan demi Selidiki Asal Mula Virus Corona

Pemerintah telah mengumumkan merebaknya epidemi Ebola dan mulai melakukan pelacakan dan serta mengisolasi orang yang dicurigai telah melakukan kontak erat dengan kasus positif tersebut.

Pemerintah juga telah mengirimkan tim darurat untuk membantu dinas kesehatan setempat di Goueke sambil mempercepat pengadaan vaksin Ebola dari World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia.

Baca Juga: Liput Kemunculan Virus Corona di Wuhan, Cina Hukum Warganya Empat Tahun Penjara

Baca Juga: Terkejut Munculnya Teori Konspirasi Pandemi COVID-19, Bill Gates: Gila dan Jahat

Baca Juga: Tim Peneliti WHO Kunjungi Wuhan demi Selidiki Asal Mula Virus Corona

Menteri Kesehatan Remy Lamah menuturkan kepada The Associated Press dan dikutip oleh Lingkar Madiun, “Saya mengonfirmasi bahwa itu adalah Ebola. Hasil tes telah membuktikannya.”

Kabar merebaknya Ebola di Guinea muncul satu minggu setelah Kongo timur juga mengonfirmasi adanya temuan kasus Ebola, tetapi kasus di dua negara tersebut tidak berkaitan.

Baca Juga: Terkejut Munculnya Teori Konspirasi Pandemi COVID-19, Bill Gates: Gila dan Jahat

Baca Juga: Tim Peneliti WHO Kunjungi Wuhan demi Selidiki Asal Mula Virus Corona

Pakar kesehatan di Guinea mengatakan sejumlah kasus Ebola terbaru ini bisa menjadi kemunduran besar bagi negara miskin tersebut yang kini tengah berjuang melawan COVID-19.

Apalagi, Guinea masih dalam proses pemulihan dari wabah Ebola sebelumnya, yang mengakibatkan 2.500 orang meninggal di Guinea yang menjadi tempat pertama ditemukannya penyakit tersebut.

Baca Juga: Wuhan Telah Kembali Normal Saat Dunia Masih Berjuang Melawan Pandemi

Baca Juga: Terkejut Munculnya Teori Konspirasi Pandemi COVID-19, Bill Gates: Gila dan Jahat

Baca Juga: Tim Peneliti WHO Kunjungi Wuhan demi Selidiki Asal Mula Virus Corona

Lebih dari 11.300 orang telah meninggal dalam wabah Ebola yang juga melanda negara-negara tetangga, seperti Liberia dan Sierra Leone antara tahun 2014 dan 2016.

“Kemunculan Ebola adalah hal yang sangat memprihatinkan untuk bagi masyarakat, ekonomi, infrastruktur kesehatan,” kata Dr. Krutika Kuppalli, asisten profesor kedokteran untuk penyakit menular di Medical University of South Carolina.

Baca Juga: Terkejut Munculnya Teori Konspirasi Pandemi COVID-19, Bill Gates: Gila dan Jahat

Baca Juga: Tim Peneliti WHO Kunjungi Wuhan demi Selidiki Asal Mula Virus Corona

“Padahal kami masih memahami dampak dari wabah Ebola sebelumnya pada masyarakat,” ujar Kuppalli.

Menurut Kuppalli, untuk memutus rantai penyebaran, Pemerintah dan organisasi kesehatan internasional harus cepat tanggap serta mendidik masyarakat tentang wabah ini.

Baca Juga: Terkejut Munculnya Teori Konspirasi Pandemi COVID-19, Bill Gates: Gila dan Jahat

Baca Juga: Tim Peneliti WHO Kunjungi Wuhan demi Selidiki Asal Mula Virus Corona

Pakar kesehatan berharap ketersediaan vaksin Ebola akan membantu mengendalikan wabah ini dengan cepat. Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari seseorang yang menunjukkan gejala Ebola atau dari mayat yang positif tertular Ebola.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah