5 Orang Tewas Saat Kericuhan di Bandara Kabul, Penyebab Kematian Masih Misterius

- 16 Agustus 2021, 18:48 WIB
Kerumunan warga Afghanistan di bandara Kabul
Kerumunan warga Afghanistan di bandara Kabul /Al Jazeera

LINGKAR MADIUN - Terjadi kericuhan di Bandara Kabul Afganistan pada Senin 16 Agustus 2021.

Menurut saksi mata, seorang penjaga Amerika Serikat yang mengamankan proses evakuasi staff kedutaan menyatakan ada 5 orang tewas pada insiden tersebut.

Belum diketahui dengan jelas penyebab tewasnya kelima korban tersebut.

Baca Juga: Taliban Terus Memberontak, Begini Nasib Perempuan Afganistan yang Sangat Mengkhawatirkan

Namun staf dari Amerika Serikat menyatakan jika memang ada penjaga yang telah menembak ke udara untuk mencegah orang-orang memaksa masuk ke penerbangan militer.

Penerbangan tersebut hendak membawa para diplomat dan staf kedutaan AS keluar dari kota Kabul.

Seorang saksi lain yang juga tengah menunggu penerbangan selama 20 jam mengaku tidak mengetahui dengan jelas apakah kelima orang itu ditembak atau tewas karena terinjak-injak. 

Baca Juga: Presiden Ashraf Ghani Perintahkan Masyarakat Afghanistan Tidak Menyerah Melawan Taliban

Sedangkan Pejabat AS di bandara belum bersedia untuk memberikan komentar hingga berita ini dimuat.

Beredar di media sosial sebuah video yang menunjukkan tiga mayat terlihat di tanah di dekat pintu masuk sisi bandara.

Namun Reuters tidak dapat memverifikasi kebenaran video tersebut.

Sedangkan saksi lain mengatakan dia juga melihat lima mayat.

Baca Juga: Bongkar Kekuatan Sultan Brunei Selesaikan Pandemi Covid-19, Denny Darko: Semua Orang Takut, Pasti Menurut

Kekacauan itu terjadi ketika para pejabat Taliban menyatakan perang telah berakhir dan mengeluarkan pernyataan yang bertujuan untuk menenangkan kepanikan yang telah berkembang di Kabul.

Ditambah lagi Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afganistan dengan alasan menghindari pertumpahan darah.

Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan dalam sebuah pesan di Twitter bahwa mereka berada di bawah perintah yang ketat untuk tidak menyakiti siapa pun.

Baca Juga: Taliban Mulai Bercokol di Kabul, Warga Sipil Afghanistan Berbondong-bondong Tarik Uang Tunai

"Hidup, harta benda dan kehormatan tidak ada yang akan dirugikan tetapi harus dilindungi oleh mujahidin," katanya sebagaimana dikutip tim LingkarMadiun.com pada laman Reuters.

"Alhamdulillah, perang sudah berakhir,"kata Mohammad Naeem, juru bicara kantor politik Taliban,  kepada Al Jazeera TV.

Butuh waktu lebih dari seminggu bagi Taliban untuk menguasai negara itu setelah serangan kilat yang berakhir di Kabul.

Baca Juga: Terancam oleh Taliban, Warga Afghanistan Ramai-ramai Mencari Visa Suaka ke Amerika Serikat

Orang-orang memadati bandara mulai Minggu malam dengan ratusan orang berkeliaran di landasan pacu dalam kegelapan. Mereka berdesak-desakan untuk mendapatkan tempat di salah satu penerbangan komersial terakhir yang berangkat sebelum pasukan AS mengambil alih kontrol lalu lintas udara.

Pasukan AS menyerahkan pangkalan militer besar mereka di Bagram, sekitar 60 km utara Kabul, beberapa minggu lalu.

Sehingga menyisakan bandara Kabul menjadi satu-satunya jalan keluar dari Afganistan, hal itu membuat marah banyak warga Afghanistan.

Baca Juga: Kisah Pilu Perempuan Afghanistan Dipaksa Berhenti Bekerja Oleh Kelompok Taliban

"Amerika tidak punya hak untuk menahan bandara untuk mereka gunakan sendiri, mereka bisa menggunakan pangkalan mereka sendiri untuk membawa orang keluar," kata salah satu warga.***

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah