LINGKAR MADIUN – Ratusan ilmuwan, dari latar belakang ilmu lingkungan, kesehatan, medis, dan bersatu membuat ribuan jurnal ilmiah di platform jurnal medis pada Senin, 6 September 2021.
Mereka menyoroti parahnya pemanasan global (global warming) sudah sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat sehingga dibutuhkan tindakan darurat terhadap perubahan iklim, sementara dunia sedang menghadapi pandemi COVID-19.
Sejak era pra-industri, suhu dunia telah meningkat sekitar 1,1 derajat Celcius.
Dikutip LINGKAR MADIUN dari Science Alert, Editorial, yang ditulis oleh pemimpin redaksi jurnal medis termasuk Lancet, Jurnal Medis Afrika Timur, Revista de Saude Publica Brasil dan Tinjauan Keperawatan Internasional, mengatakan global warming ini telah menyebabkan sejumlah besar masalah kesehatan.
“Dalam 20 tahun terakhir, kematian terkait panas meningkat lebih dari 50 persen di antara orang yang berusia lebih dari 65 tahun,“ ungkap jurnal medis Editorial.
Baca Juga: Simpati dengan ISIS K, Pria di Selandia Baru Ini Serang Warga dengan Pisau
“Suhu yang lebih tinggi telah meningkatkan dehidrasi dan kehilangan fungsi ginjal, keganasan dermatologis, infeksi tropis, hasil kesehatan mental yang merugikan, komplikasi kehamilan, alergi, dan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular, dan paru,“ katanya.
Global warming juga berdampak pada sektor pertanian, yang akan berakibat fatal jika sektor pertanian tidak bisa mencukupi kebutuhan makanan umat manusia.