Ratusan Ilmuwan Bersatu Sampaikan Peringatan Ini, Umat Manusia Akan Punah?

- 8 September 2021, 11:15 WIB
Ilustasi penemuan kerangkan manusia di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Ilustasi penemuan kerangkan manusia di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. /Pixabay

LINGKAR MADIUN – Ratusan ilmuwan, dari latar belakang ilmu lingkungan, kesehatan, medis, dan bersatu membuat ribuan jurnal ilmiah di platform jurnal medis pada Senin, 6 September 2021.

Mereka menyoroti parahnya pemanasan global (global warming) sudah sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat sehingga dibutuhkan tindakan darurat terhadap perubahan iklim, sementara dunia sedang menghadapi pandemi COVID-19.

Baca Juga: Seorang Pria Vietnam Mendapat Hukuman 5 Tahun Penjara Akibat Menyebarkan Covid-19, Begini Penjelasannya

Sejak era pra-industri, suhu dunia telah meningkat sekitar 1,1 derajat Celcius.

Dikutip LINGKAR MADIUN dari Science Alert, Editorial, yang ditulis oleh pemimpin redaksi jurnal medis termasuk Lancet, Jurnal Medis Afrika Timur, Revista de Saude Publica Brasil dan Tinjauan Keperawatan Internasional, mengatakan global warming ini telah menyebabkan sejumlah besar masalah kesehatan.

“Dalam 20 tahun terakhir, kematian terkait panas meningkat lebih dari 50 persen di antara orang yang berusia lebih dari 65 tahun,“ ungkap jurnal medis Editorial.

Baca Juga: Simpati dengan ISIS K, Pria di Selandia Baru Ini Serang Warga dengan Pisau

“Suhu yang lebih tinggi telah meningkatkan dehidrasi dan kehilangan fungsi ginjal, keganasan dermatologis, infeksi tropis, hasil kesehatan mental yang merugikan, komplikasi kehamilan, alergi, dan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular, dan paru,“ katanya.

Global warming juga berdampak pada sektor pertanian, yang akan berakibat fatal jika sektor pertanian tidak bisa mencukupi kebutuhan makanan umat manusia.

Efek menakutkan ini akan terjadi pada yang paling rentan seperti kaum minoritas, anak-anak, dan orang miskin.

Baca Juga: Tragis! Mantan Marinir AS Membunuh Bayi, Nenek, 2 Lainnya di Florida Saat Mabuk Sabu

Saat ini, global warming diperkirakan dapat mencapai lebih dari 1,5 derajat Celcius pada tingkat pra-industri sekitar tahun 2030.

Hal itu akan diikuti dengan punahnya keanekaragaman hayati karena ketidakcocokan suhu.

Tentu hal ini akan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia dan hewan.

Bayangkan jika tumbuhan tertentu punah, maka itu akan sangat merusak rantai makanan dan membahayakan kelangsungan hidup manusia.

Baca Juga: Ribuan Pejuang Anti-Taliban Dapat Kembali 'Kapan Saja', Massoud: Kami Belum Mati, Kami Masih Hidup

“Meskipun dunia harus disibukkan dengan COVID-19, kita tidak bisa menunggu pandemi berlalu untuk mengurangi emisi dengan cepat,“ ujar jurnal Editorial.

“Pandemi COVID-19 akan berakhir, tetapi tidak ada vaksin untuk krisis iklim,“ ujarnya,

Global warming harus disikapi dengan serius. Menurutnya, jika suhu dunia berubah 1-2 derajat Celcius saja, maka jutaan spesies tumbuhan dan hewan darat akan punah, bahkan biota laut bisa punah.

Baca Juga: Alpha Conde Digulingkan, China Tak Akui Pengudeta di Guinea Sebagai Pemerintah yang Sah

“Manusia tidak akan bisa hidup sendirian tanpa spesies yang mendukung rantai makanan.

“Jika kondisi ini dibiarkan saja selama bertahun-tahun, manusia akan kesulitan reproduksi karena kurangnya nutrisi dan punah perlahan,” pungkasnya.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah