Australia pun disebut ingkar janji dan akan membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi AS dan Inggris setelah mencapai kemitraan keamanan trilateral dengan kedua negara tersebut.
Pembatalan itu membuat marah Prancis, yang menuduh Australia dan Amerika Serikat menikamnya dari belakang dengan mengadakan pembicaraan tanpa memberi tahu mereka.
Baca Juga: Jalin Komunikasi, AS dan China Rencanakan Pertemuan, Biden Ingin ‘Bersaing‘ Dengan Sehat
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan dia benar-benar menyampaikan keprihatinan dengan Paris atas kontrak Grup Angkatan Laut yang bermasalah di sini.
Tetapi Morrison tidak dapat mengungkapkan diskusi dengan Amerika Serikat sampai kemitraan strategis itu disepakati.
Duta besar Prancis untuk Australia, Jean-Pierre Thebault, yang ditarik oleh Paris bulan lalu, mengatakan Prancis adalah mitra keamanan dekat Amerika Serikat, Australia, dan Inggris dan dapat dipercaya dengan informasi semacam itu.
"Ini kekanak-kanakan untuk mengatakan bahwa tidak mungkin untuk berkonsultasi dengan Prancis," kata Thebault kepada radio ABC pada hari Jumat.
Baca Juga: Masyarakat Prancis Demonstrasi Lagi Menentang Aturan Penanganan Covid-19
Thebault menambahkan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan masalah itu bisa ditangani dengan lebih baik.