Badan Intelijen Rusia Dituduh Oleh Ukraina Kibarkan Perang Informasi Usia Penangkapan Kelompok Pemuda Neo Nazi

- 14 Desember 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi bendera Rusia.
Ilustrasi bendera Rusia. /Pixabay/Comfreak/

LINGKAR MADIUN- Badan intelijen domestik Rusia dituduh oleh mitranya dari Ukraina pada Senin 13 Desember 2021 mengobarkan perang informasi setelah mengatakan telah menangkap 106 pendukung kelompok pemuda neo-Nazi Ukraina karena merencanakan serangan dan pembunuhan massal.

Insiden itu terjadi pada saat ketegangan akut antara kedua negara, dengan Ukraina mengatakan pihaknya khawatir akan kemungkinan invasi Rusia dan Moskow menyangkal memiliki rencana semacam itu.

Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan telah melakukan penangkapan di 37 dari lebih dari 80 wilayah Rusia dan bahwa dua dari mereka yang ditahan telah merencanakan serangan terhadap institusi pendidikan.

Baca Juga: Liga Premier Mencatat 42 Kasus Positif COVID-19 dari Lebih Hampir 4000 Orang dalam Seminggu Terakhir

Baca Juga: Hasil Drawing Liga Champions 16 Besar: Manchester United Lawan Atletico dan Liverpool Jumpa Inter

Sebuah pernyataan FSB mengidentifikasi kelompok yang diduga sebagai MKU, yang menurut televisi pemerintah merupakan singkatan dari kata-kata "Maniacs. Cult of Murder". FSB mengatakan kelompok itu didirikan oleh seorang Ukraina di bawah perlindungan badan intelijen Ukraina.

Layanan keamanan SBU Ukraina mengatakan: "Pernyataan FSB saat ini adalah bagian dari operasi informasi terkoordinasi yang hanya boleh dilihat melalui prisma perang hibrida."

Dikatakan dalam komentar tertulis kepada Reuters bahwa FSB sedang bermain untuk penonton domestik Rusia dan mencoba untuk mendiskreditkannya.

Baca Juga: Warganet Heran Ungu Dianggap Warna Jomblo dan Kemewahan, Ternyata ini Makna Aslinya

Baca Juga: 5 Zodiak Jadi Penghuni Kerajaan Uang, Hidupnya Ditakdirkan Sukses Kaya Raya Sepanjang Masa

Rusia telah mengarahkan rentetan retorika permusuhan di Kyiv dalam beberapa pekan terakhir karena Ukraina, Amerika Serikat dan ibu kota Barat telah meningkatkan kekhawatiran atas penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina dan kemungkinan invasi.

Moskow telah membantah merencanakan serangan dan menyalahkan Ukraina dan NATO karena memicu ketegangan, menuntut jaminan dari aliansi yang dipimpin AS bahwa mereka tidak akan memberikan keanggotaan kepada Kyiv.

Washington mengatakan pihaknya yakin Rusia mungkin berencana menggunakan dugaan "provokasi" oleh Ukraina untuk membenarkan agresi militer.

Baca Juga: Liga Premier Mencatat 42 Kasus Positif COVID-19 dari Lebih Hampir 4000 Orang dalam Seminggu Terakhir

Baca Juga: Hasil Drawing Liga Champions 16 Besar: Manchester United Lawan Atletico dan Liverpool Jumpa Inter

Tuduhan timbal balik antara Rusia dan Ukraina telah meningkat selama berminggu-minggu. Ukraina bulan lalu menuduh Rusia berada di balik dugaan rencana kudeta terhadap Presiden Volodymyr Zelenskiy, yang dibantah oleh Kremlin.

Rusia mengatakan pada 2 Desember bahwa pihaknya telah menangkap tiga tersangka agen intelijen Ukraina, termasuk satu yang dituduh berencana melakukan serangan menggunakan dua bom rakitan, tuduhan yang dibantah Kyiv sebagai yang dibuat-buat.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah