Resmi, Rusia Keluar dari Dewan Eropa Ditengah Ketegangana Invasi ke Ukraina Semakin Ganas: Tidak Dapat Diubah

- 16 Maret 2022, 09:25 WIB
Kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan sedang terganggu usai muncul wajahnya di televisi Rusia baru-baru ini yang terlihat semakin bengkak diduga akibat terapi penyembuhan penyakit.
Kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan sedang terganggu usai muncul wajahnya di televisi Rusia baru-baru ini yang terlihat semakin bengkak diduga akibat terapi penyembuhan penyakit. /Russian Pool via REUTERS

LINGKAR MADIUN- Rusia pada hari Selasa secara resmi keluar dari Dewan Eropa, sebuah pengawas hak asasi manusia yang berbasis di Strasbourg, mencegah kemungkinan pengusiran atas serangannya terhadap tetangganya Ukraina.

Pyotr Tolstoy, kepala delegasi Rusia di Majelis Parlemen Dewan, menyerahkan surat dari Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov kepada sekretaris jenderal Dewan yang mengumumkan keputusan Moskow , kantor berita Tass melaporkan.

Dewan Eropa sebelumnya menangguhkan hak perwakilan Rusia pada 25 Februari, sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina yang telah dimulai sehari sebelumnya.

Baca Juga: Jelang Manchester United Vs Atletico Madrid, Cristiano Ronaldo Beri Pesan Ke Penggemar: Mari Jaga Mimpi

Baca Juga: Ralf Rangnick Ungkap Kemampuan Bermain Cristiano Ronaldo Miliki Pengaruh Besar Menjelang MU vs Atletico Madrid

“Peristiwa menjadi tidak dapat diubah. Rusia tidak berniat untuk menahan tindakan subversif yang dilakukan oleh Barat kolektif sejalan dengan pengenaan 'aturan berbasis aturan' untuk menggantikan hukum internasional yang diinjak-injak oleh Amerika Serikat dan satelitnya. ," kata kementerian luar negeri Rusia.

"Rusia tidak akan berpartisipasi dalam transformasi NATO, dan Uni Eropa dengan patuh mengikuti mereka, dari organisasi Eropa tertua ke platform lain untuk mantra tentang superioritas dan narsisme Barat. Biarkan mereka menikmati berkomunikasi satu sama lain tanpa Rusia."

Dewan Eropa adalah salah satu organisasi antar pemerintah Eropa tertua. Didirikan setelah Perang Dunia II untuk "mempromosikan hak asasi manusia melalui konvensi internasional," dan mengadvokasi demokrasi dan supremasi hukum. Ini memiliki 47 negara anggota, termasuk Rusia.

Baca Juga: Tak Betah di PSG, Superstar Lionel Messi Ingin 'Pulang Kampung' Barcelona, Akankah Xavi Hernandez Menerimanya?

Baca Juga: Doa Mustajab Malam Nisfu Syaban 2022, Baca 1 Kali Saja Rezeki Dilancarkan dan Dimudahkan Segala Urusan

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Jerussalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x