Network
LINGKAR MADIUN- Tentara Rusia mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka menembakkan rudal hipersonik di Ukraina, penggunaan sistem senjata baru pertama yang diketahui di lingkungan pertempuran.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov mengatakan senjata 'Kinjal' yang berarti belati dalam bahasa Rusia menghancurkan "gudang besar misil dan amunisi bawah tanah" di Ukraina barat.
Vladimir Putin telah menggambarkan senjata hipersonik sebagai "tak terkalahkan", tapi apa sebenarnya itu?
Baca Juga: Tanggapi Invasi Rusia Ke Ukraina, Presiden Joe Biden Akan Terbang Ke Polandia Untuk Bahas Hal Ini
Moskow mengklaim rudal-rudal ini terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga 10 Mach, atau 12.000 km per jam dan dikombinasikan dengan kemampuan manuver membuatnya sangat sulit atau tidak mungkin untuk dicegat.
Namun, beberapa pakar militer Barat berpikir bahwa Rusia mungkin melebih-lebihkan kemampuan senjata hipersonik udara-ke-darat mereka.
“Rudal hipersonik memiliki kapasitas penetrasi yang lebih besar dan kekuatan destruktif karena kecepatannya yang sangat tinggi,” jelas analis militer Vassili Kachine.
Baca Juga: Pelatih Pochettino dan Mbappe Komentari Kekalahan Tipis PSG Atas AS Monaco: Klub yang Hebat
Pakar militer lainnya, Pavel Felgenhauer, mengatakan bahwa menggunakan rudal Kinjal tidak memberi Moskow keuntungan strategis, tetapi lebih merupakan keuntungan psikologis.
“Pada dasarnya tidak mengubah medan perang, tetapi tentu berpengaruh dari segi propaganda psikologis, untuk menakut-nakuti semua orang” jelasnya.
