Zelensky Kembali Umumkan Militer Ukraina Berhasil Hancurkan Ribuan Senjata Rusia, Pasukan Putin Semakin Lemah?

- 2 Mei 2022, 19:30 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak untuk dievakuasi dari Kiev saat pasukan terjun payung Rusia memasuki sebuah gedung yang diduga untuk membunuhnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak untuk dievakuasi dari Kiev saat pasukan terjun payung Rusia memasuki sebuah gedung yang diduga untuk membunuhnya. /JANIS LAIZANS/REUTERS

LINGKAR MADIUN-  Presiden Zelensky mengatakan bahwa tentara Ukraina telah menghancurkan sejumlah besar peralatan militer Rusia, tetapi pada saat yang sama mengakui bahwa musuh masih memiliki banyak senjata untuk melanjutkan operasi militer.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa tentara negara itu telah melenyapkan 23.000 tentara Rusia dari pertempuran, menghancurkan lebih dari 1.000 tank, hampir 200 pesawat dan sekitar 2.500 kendaraan lapis baja, 436 sistem artileri, 7 kapal perang. .

Namun, pemimpin Ukraina itu mengakui bahwa tentara Rusia masih memiliki banyak senjata untuk melanjutkan operasi militer.

Baca Juga: Tugas Ganda Rangnick, Selain Menjadi Konsultan Manchester United Musim Depan Ia Juga Menangani Tim Ini

"Jelas mereka masih memiliki banyak senjata dalam persediaan. Mereka masih memiliki rudal untuk ditembakkan di wilayah kita. Tapi perang ini telah melemahkan Rusia sehingga harus direncanakan untuk mengurangi sarana militer parade militer di negara itu. Moskow," kata Zelensky.

Sehari sebelumnya, Rusia mengklaim telah menghancurkan 279 sistem rudal permukaan-ke-udara, 2.656 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 307 peluncur roket ganda, 1.189 artileri dan mortir, serta 2.492 kendaraan militer Ukraina.

Klaim oleh kedua sisi kerusakan yang ditimbulkan di sisi lain belum diverifikasi secara independen.

Baca Juga: Undangan untuk Menghadiri KTT G20 Dapat Membantu Rusia dan Ukraina Mencapai Perdamaian?

Dalam laporan intelijen yang baru-baru ini dirilis, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina menderita kerugian besar dalam pertempuran di wilayah Donbas. 

Intelijen Inggris juga mengatakan bahwa Rusia menggabungkan banyak unit yang bertempur di Ukraina utara karena unit ini menderita kerugian besar.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x