LINGKAR MADIUN - Rusia mengatakan pada 3 Mei bahwa Israel mendukung "neo-fasisme" di Ukraina, yang semakin meningkatkan ketegangan, setelah menteri luar negeri Rusia mengatakan bahwa Adolf Hitler adalah keturunan Yahudi.
Ketegangan diplomatik antara Israel dan Rusia terus meningkat, dipicu oleh pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di televisi Italia pada 1 Mei, ketika dia ditanya mengapa Rusia ingin mendefasis Ukraina.
Pertanyaan tersebut menyiratkan bahwa Presiden Volodymyr Zelensky adalah orang Yahudi, sehingga tidak mungkin negaranya mengembangkan fasisme yang Antisemitisme.
Antisemitisme merupakan sikap permusuhan terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk tindakan penganiayaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras, mulai dari kebencian terhadap individu hingga lembaga.
Baca Juga: Bursa Transfer: Cristiano Ronaldo Bahagia, Jesse Lingard Kecewa
Lavrov menanggapi dengan mengatakan bahwa pemimpin Nazi Adolf Hitler adalah keturunan Yahudi.
Pemerintah Israel, sebuah negara yang mengklaim sebagai negara Yahudi, pada 2 Mei mengkritik Sergei Lavrov sebagai suatu kebohongan.
Para pemimpin dari beberapa negara Barat mengutuk komentar Menteri Luar Negeri Lavrov.
Menanggapi kritik dari Israel, Kementerian Luar Negeri Rusia pada 3 Mei menyatakan bahwa komentar Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid adalah kontra-historis dan menjelaskan mengapa pemerintah Israel saat ini mendukung rezim 'neo-fasis' di Kyiv".