Sebelum 24 Februari, pasukan separatis di Ukraina timur hanya menguasai sekitar 30% wilayah Donbas.
Rusia pada 21 Februari mengakui Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang memproklamirkan diri dan perbatasan yang mereka klaim.
Selama "operasi militer" di Ukraina, Moskow bertujuan untuk memperluas wilayah yang dikuasai DPR dan LPR sesuai dengan skala konstitusi.
Jika proses ini selesai, Rusia akan memiliki keuntungan yang signifikan di meja perundingan.
Dalam perkembangan lain, pada hari yang sama 20 Mei, pejabat Ukraina mengatakan bahwa serangan pasukan Rusia di front Donbas meningkat.
Gubernur regional Serhiy Gaidai mengatakan penembakan Rusia di Luhansk juga telah menewaskan 13 orang dalam 24 jam terakhir.
Meskipun demikian, Rusia telah berulang kali menegaskan bahwa serangannya hanya menargetkan tentara dan infrastruktur militer.***