Parah! Birokrasi Ribet, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

- 4 Agustus 2020, 21:04 WIB
Penggali kubur membawa peti mati Avelino Fernandes Filho, 74, yang meninggal karena penyakit coronavirus (COVID-19), selama pemakamannya di Rio de Janeiro, Brasil/REUTERS
Penggali kubur membawa peti mati Avelino Fernandes Filho, 74, yang meninggal karena penyakit coronavirus (COVID-19), selama pemakamannya di Rio de Janeiro, Brasil/REUTERS /

“Kita tidak tahu harus pergi kemana lagi. Kita sudah menelpon ke rumah sakit manapun namun selalu penuh,” ujar Medina.

Kita melewati malam terburuk yang pernah kita alami. Kita bahkan tidak punya oksigen!” katanya.

Saat suaminya kesulitan untuk bernapas, kakaknya sempat membeli tabung oksigen, namun oksigen tersebut habis pada jam 2.30 dini hari.

Untungnya, berkat telepon dari bos suaminya, ia akhirnya dirawat di rumah sakit umum minggu lalu, namun kondisinya tak kunjung membaik karena Ponce harus menunggu berhari-hari untuk donor plasma darah dari orang yang telah sembuh dari Covid-19.

Medina telah meminta bantuan donor plasma darah tersebut di media sosial, namun, saat bantuan donor tiba, butuh waktu berhari-hari untuk menyelesaikan persyaratan-persyaratannya.

“Sampai hari ini kita masih menunggu ... suamiku sudah tidak bersama kita lagi, dan tidak ada kabar yang datang,” tuturnya.

Akhirnya, pada hari Minggu, penanganan intensif tersedia di El Alto, dan Ponce langsung segera dirawat tetapi ia meninggal beberapa jam kemudian.***

Halaman:

Editor: Ninna Yuniari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x