Sementara itu, Perdana Menteri menambahkan bahwa ia tidak akan beristirahat sampai ada pihak yang bertanggung jawab terhadap ledakanBeirut.
"Saya tidak akan beristirahat sampai saya tahu siapa yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan memberi mereka hukuman terberat," ujarnya.
Menanggapi ledakan di Beirut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa peristiwa itu termasuk serangan mengerikan.
"Sepertinya serangan yang mengerikan. Sepertinya itu berdasarkan ledakan. Saya bertemu dengan beberapa jenderal besar kita dan mereka sepertinya merasa begitu. Ini bukan semacam jenis ledakan manufaktur. Mereka sepertinya menganggap itu serangan. Itu semacam bom," ujarnya.
Salah satu pihak yang tewas karena terluka parah akibat ledakan yaitu Sekretaris Jenderal Partai Kataeb, Nizar Najarian.
Ledakan besar tersebut kemudian menyebabkan kepanikan di seluruh ibukota Lebanon.
Kerusakan parah dialami oleh rumah-rumah di sekitar Beirut khususnya jalan raya utama di dekat pelabuhan yang kini tertutup oleh pecahan kaca bangunan.
Pasukan Sementara PBB di Libanon (UNIFIL) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu kapal pasukan dari Satuan Tugas Maritim yang berlabuh di pelabuhan rusak, meninggalkan beberapa penjaga perdamaian angkatan lautnya terluka, beberapa lainnya mengalami luka serius.
Terdapat rumah sakit yang dipakai untuk tempat donor darah hancur sehingga orang-orang di sekitarnya berlumuran darah.