Kembali Memanas, Tiongkok Diduga Sebabkan Berkurangnya Stok Ikan di Laut China Selatan

- 5 Oktober 2020, 16:43 WIB
Peta yang menunjukkan wilayah Laut China Selatan, sembilan garis putus-putus (nine dash line) merupakan wilayah yang diklaim Tiongkok. /CSIS Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) via SCMP
Peta yang menunjukkan wilayah Laut China Selatan, sembilan garis putus-putus (nine dash line) merupakan wilayah yang diklaim Tiongkok. /CSIS Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) via SCMP /

Lingkar Madiun - Kawasan sengketa Laut China Selatan, kembali memulai ketegangan. Diduga kehadiran Tiongkok di wilayah tersebut menyebabkan jumlah stok ikan yang semakin menipis.

Menurut laporan dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan bahwa persediaan stok ikan di wilayah Laut China Selatan semakin menipis hingga 95 persen sejak tahun 1950-an, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Express.

Dalam dua dekade terakhir, CSIS juga memperkirakan jumlah tangkapan turun hingga 75 persen.

Baca Juga: Kabar Gembira, Park Seo Joon Akan Tampil Besok Dalam Drama Record of Youth

Tiongkok telah banyak berinvestasi dalam industri perikanan dengan menggelontorkan dana subsidi miliaran dolar AS untuk subsidi meningkatkan kapal penangkap ikannya di wilayah tersebut.

Pada tahun 2018, CSIS menemukan bahwa Pemerintah Tiongkok memberikan dana subsidi 7,2 miliar dolar AS (setara Rp106 triliun) kepada nelayannya untuk memastikan mereka dapat melakukan perjalanan lebih jauh dan menangkap ikan lebih lama di Laut China Selatan.

Meningkatnya persaingan di perairan yang kaya sumber daya alam itu mendorong nelayan lokal dari negara tetangga semakin jauh ke darat dan menyebabkan harga ikan makin mahal.

Baca Juga: Terkenal dengan Visual yang Mempesona, Ini Tantangan Netizen untuk Jin BTS

Tabitha Mallory selaku CEO China Ocean Institute, sebuah firma riset kebijakan perikanan, menegaskan Beijing memiliki keuntungan besar dibandingkan negara-negara tetangga seperti Filipina, karena dapat menghindari peraturan penangkapan ikan tertentu.

Halaman:

Editor: Aisyah Rahmatul Fajrin

Sumber: Express Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x