Network
LINGKAR MADIUN - Awan hitam yang menyelimuti Huawei Technologies Co. Ltd. atau Huawei semakin gelap. Pasalnya, kini tidak hanya Amerika Serikat yang memblokirnya. Negara-negara lain pun mengikutinya.
Sejak Juli 2020, Inggris mengumumkan pemberhentian pembelanjaan alat teknologi Huawei pada akhir tahun ini. Peralatan-peralatan Huawei di negara tersebut pun akan dicabut seluruhnya pada tahun 2027.
Melansir Warta Ekonomi yang dikutip dari CNBC International, Kini, Inggris semakin memberi intimidasi kepada perusahaan teknologi asal Tiongkok tersebut. Negara Eropa itu menuduh Huawei berkomplot dengan partai Komunis China.
Baca Juga: Eropa Menentang Konflik Laut China Selatan, Tiongkok Makin Terdesak
Namun Huawei tak tinggal diam. Lewat juru bicaranya, Huawei menganggap tuduhan itu tidaklah kredibel karena berdasarkan opini, bukannya fakta.
"Kami yakin, orang-orang akan melihat kebenaran di balik tuduhan kolusi yang tak berdasar itu; mengingat apa yang sudah Huawei lakukan untuk Inggris selama 20 tahun terakhir," ujar Juru Bicara Huawei.
Selain Inggris, negara yang juga memberikan pelarangan operasi di negaranya adalah Australia, Jepang, dan tentunya Amerika Serikat.
Baca Juga: Eropa Menentang Konflik Laut China Selatan, Tiongkok Makin Terdesak
Upaya pemblokiran Huawei pun tidak berhenti sampai di situ. Hingga berita ini terbit, Amerika Serikat juga menghasut negara-negara lain seperti Portugal dan Italia untuk ikut memblokir Huawei.*** (Tanasyastri Dini Isna/ wartaekonomi.co.id)
