Amerika Serikat Dukung Penuh Perancis Perangi Terorisme di Negaranya

- 30 Oktober 2020, 19:03 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. /The New York Times/

Lingkar Madiun- Pesan belasungkawa atas tragedi aksi teror di Nice, Perancis datang dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia menyebut jika pergerakan teroris dari kalangan Islam radikal harus dihentikan secepat mungkin.

Lewat akun twitter pribadinya miliknya @realDonaldTrump Ia menuliskan “Hati kami bersama warga Perancis. Amerika Serikat berdiri di samping sekutu tertua dalam pertarungan ini.” Pada Kamis 29 Oktober 2020 waktu setempat.

Pemerintah Amerika Serikat menyatakan akan mendukung penuh Perancis dalam memerangi terorisme di negaranya. Hal tersebut dikarenakan Amerika Serikat memiliki hubungan dekat dengan Perancis saat memperjuangkan kemerdekaan di masa silam.

Baca Juga: Berkebun Anti Gagal, Petani Muda Wajib Tahu 13 Unsur Hara Pada Tanaman

Baca Juga: Liga 1 Ditunda 2021 , Arema FC- PSIS Terima Keputusan PSSI

Saat Amerika Serikat berperang melawan Inggris di tanah airnya, Perancis turut mengirimkan bala tentaranya. Kemudian Perancis pun menghadiahi Patung Liberty untuk Amerika Serikat.

Presiden Marcon telah angkat suara terkait tragedi aksi teror di Nice, Perancis. Dia menyatakan jika negaranya sedang diserang. Macron juga menyebut serangan tersebut bentuk kegilaan atas terorisme.

“Kegilaan terorisme Islam, sekali lagi, pagi ini, tiga warga kami menjadi korban di Nice dan sangat jelas bahwa Perancis sedang diserang,” kata Macron.

Baca Juga: Waspada! HOAX Pesan Berantai Pemerintah Berikan Internet Gratis Berkeliaran. Jangan Klik Linknya

Baca Juga: Terungkap Identitas Pria Bersenjata Pisau, Penyerang 3 Orang di Gereja Nice Prancis

Macron menegaskan jika Perancis tidak akan takut dengan tindakan terorisme. Perancis akan tetap memegang nilai-nilai sekularisme dan liberalisme.

Kemudian, Macron menyampaikan pesan belasungkawa kepada seluruh umat Islam Katolik atas tragedi pembunuhan akibat aksi teror. Marcon meminta agar setiap penganut agama saling bersatu dan jangan sampai ada perpecahan satu sama lain.

Pelaku pemenggalan telah tertangkap dan diduga kuat adalah warga Tunisia yang berusia 21 tahun bernama Brahim Aouissaoui. Pelaku dikabarkan baru tiba di Perancis pada pekan awal bulan Oktober lalu. Christian Estrosi Wali kota Nice, menyebut jika serangan tersebut termasuk serangan fasis Islam.
“Pelaku terus mengulang “Allahu Akbar” bahkan saat mendapatkan pengobatan akibat mendapat luka saat penangkapan,” ungkap Estrosi.

Baca Juga: Waspada! HOAX Pesan Berantai Pemerintah Berikan Internet Gratis Berkeliaran. Jangan Klik Linknya

Baca Juga: Terungkap Identitas Pria Bersenjata Pisau, Penyerang 3 Orang di Gereja Nice Prancis

Sebelumnya, Perancis memang mendapat sorotan dunia karena pernyataan kontroversial Presiden Perancis Marcon yang menyebut Islam tengah mengalami krisis, dia juga menuding jika Islam bertekad akan mengubah nilai-nilai liberalisme dan sekularisme di Perancis.***

*Disclaimer: Artikel ini hanya sekedar informasi bagi pembaca. Lingkar Madiun tidak bertanggung jawab atas copyrights sumber berita. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafis, video dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab sumber aslinya.

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: politeia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x