Selain itu Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga berbicara bahwa pihaknya mendukung Prancis.
Kecaman terhadap aksi brutal itu juga datang dari Timur Tengah, Arab dan para pemimpin Islam. Mereka menegaskan terdapat perbedaan antara agama dan tindakan kekerasan yang mengaku untuk membelanya.
Baca Juga: Kronologis Aksi Penikaman Sadis di Gereja Prancis, Presiden Prancis Macron: Serangan Teroris Islam
Turki yang terlibat dalam perselisihan sengit dengan dengan Prancis atas penerbitan karikatur Nabi Muhammad, justru di antara yang pertama mengecam serangan itu.
"Kami mengutuk keras serangan yang dilakukan hari ini (Kamis, 29 Oktober, red) di dalam gereja Notre-Dame di Nice," kata Kementerian Luar Negeri Turki.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Sebagian Besar Wilayah Indonesia di Bawah 100
Kementerian Luar Negeri Mesir juga mengatakan, "Sebagai pemerintah dan masyarakat Mesir kami berdiri dengan Prancis dalam memerangi insiden kebencian ini".
Selanjutnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan "perdamaian tidak dapat dicapai dengan provokasi yang buruk".
Sementara itu, diketahui tersangka penyerang pada hari Kamis itu adalah warga Tunisia umur 21 tahun bernama Brahim Aouissaoui. Ia tiba di Prancis awal bulan Oktober, masuk Eropa melalui Italia dan melakukan perjalanan ke Paris.
Baca Juga: Terungkap Identitas Pria Bersenjata Pisau, Penyerang 3 Orang di Gereja Nice Prancis