Baca Juga: Serangan di Nice, Prancis Kerahkan 7.000 Tentara, Emmanuel Macron: Kita Tidak Akan Menyerah
Ia mengatakan bahwa episenter gempa terletak di laut Aega yang tepatnya berada pada 17 km dari pesisir barat Turki dengan mekanisme sumber gempa adalah adanya patahan dengan pergerakan turun.
Daryono mengungkapkan fakta terbaru mengenai gempa susulan yang terjadi hingga saat ini telah ada lebih dari 100 aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar mencapai 5,1 sejak gempa pertama.
Gempa ini juga menimbulkan tsunami lokal di beberapa stasiun dengan intensitas yang kecil paling tinggi adalah 8 cm.
Ia juga memberikan penjelasan mengenai tsunami kecil yang terjadi. Hal itu terjadi karena adanya kondisi topografi lokal pantai yang landai di dekat garis pantai sehingga airnya menjadi menggenang di daratan.
Baca Juga: Sasar Penonton Generasi Baru, 'Petualangan Sherina' Akan Hadir Pula Versi Animasinya
Baca Juga: 'Maskne' Istilah Baru Masalah Jerawat Karena Penggunaan Masker. Bagaimana Penjelasan Selengkapnya?
Daryono mengatakan jika wilayah laut Aega ini secara sejarah memang merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami.'
Bahkan peristiwa tsunami terakhir terjadi di Bodrum, Turki dan disebabkan oleh gempa yang berkekuatan 6,6 tepatnya pada tahun 2017.
Sebelumnya, gempa di Turki terjadi pada pukul 13.51 waktu setempat dengan pusat di laut Aega. Bahkan getaran gempa tersebut sempat dirasakan pula sampai Yunani, Athena, dan juga Istanbul.