Inilah Pesan Terakhir Korban Penusukan di Gereja Prancis

- 31 Oktober 2020, 19:56 WIB
ilustrasi ibu dan anak/pexels
ilustrasi ibu dan anak/pexels /

Setelah itu Jelloule mengatakan bahwa dengan luka di sekujur tubuhnya, Silva masih bisa berbicara dan memperingatkan orang lain tentang aksi teror tersebut.

Baca Juga: Viral, Foto Anjing dalam Gempa Turki, Ternyata Begini Faktanya

"Dia masih berbicara, dia mengatakan bahwa ada seseorang di dalam (gereja)," tuturnya. Silva disebut sebagai korban ketiga dari aksi teror militan Tunisia bernama Brahim Aouissaou.

Aouissaou sebelumnya membunuh pekerja gereja berusia 54 tahun, Vincent Loques serta memenggal kepala seorang wanita berusia 60 tahun.

Beberapa saat setelah kejadian itu, keluarga Silva memberi penghormatan kepadanya. Mereka mengatakan keberanian sang penari telah mencegah lebih banyak kematian.

Adiknya, Solange Barreto menyebut Silva pergi ke gereja tersebut sebelum ke tempat ia bekerja.

Baca Juga: Meski Saat Ini Memanas, Beginilah Sejarah Turki dan Prancis di Masa Lalu

"Adik saya sedang dalam perjalanan ke kantor, ketika dia melewati gereja ia terlebih dahulu membaca doanya," imbuh Solange.

Anderson Argolo, seorang pendeta yang mengenal Silva mengatakan kepada surat kabar setempat bahwa korban merupakan orang yang baik hati dan ia meninggal seperti seorang pahlawan.

"Meskipun terluka, dia berlari dan bisa membunyikan alarm untuk memperingatkan orang lain, agar mencegah tragedi yang lebih besar," tutur Argolo.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x