LINGKAR MADIUN – Joe Biden dan Kamala Harris yang keluar sebagai pemenang dalam penghelatan akbar Pilpres Amerika Serikat resmi menyingkirkan kandidat petahana Donald Trump dan Mike Pence dari Gedung Putih. Di balik itu semua, partai yang mengusung masing-masing kandidat menjadi sorotan.
Terlebih kedua partai yakni Partai Demokrat yang mengusung Biden dan Harris dan Republik yang mengusung Trump dan Pence mempunyai pandangan yang bertolak belakang.
Baca Juga: 10 Jenis Tanaman Hias Begonia, Terlaris dan Terpopuler di 2020
Baca Juga: Cocopot Media Tanam Ramah Lingkungan, Recommended Banget Buat Diaplikasikan
Partai Demokrat dikenal sebagai partai yang bernapaskan liberalisme dan mendukung LGBT , aborsi, hingga pernikahan sesama jenis. Sementara Partai Republik lebih konservatif tidak mendukung LGBT , aborsi, maupun pernikahan sesama jenis.
Pandangan liberalisme Partai Demokrat itu, tercermin dalam pidato kemenangan Biden. Dalam pidatonya itu, Biden mengatakan mendapat dukungan dari koalisi dari kalangan lesbian, gay, dan tresngender.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Akan Diuji Untuk Mengatasi Persoaalan Resesi, Simak Ulasan Berikut Ini
“Saya bangga dengan koalisi yang beragam dari demokrat, kaum independen, kaum independen, progresif, pinggiran kota, pedesaan gay-transgender kulit putih, latino, asian native, native american, saya membuatnya terutama saat-saat itu dan terutama momen-momen kampanye ini untuk satu menit dan saya akan memiliki milik Anda," kata Biden dalam pidatonya, Minggu, 8 November 2020.
Bagi Partai Demokrat mengadopsi nilai-nilai liberal biasanya dikaitkan dengan kemajuan dan kesetaraan. Partai tersebut juga melegalkan praktik aborsi. Partai Demokrat menganggap aborsi merupakan hak setiap wanita. Sebab bagi Demokrat, wanita punya otoritas terhadap tubuhnya sendiri.