LINGKAR MADIUN -Telur dapat dimasak dengan berbagai cara, termasuk merebus, menggoreng, dan memanggang.
Memasak membuat beberapa nutrisi lebih mudah dicerna.
Memasak telur membuatnya lebih aman untuk dimakan, dan juga membuat beberapa nutrisinya lebih mudah dicerna.
Salah satu contohnya adalah protein dalam telur.
Baca Juga: Song Hye Kyo, Jang Ki Yong, dan Kim Jo Hoen Akan Bermain dalam Drama Romantis Baru, Simak Ulasannya
Penelitian telah menunjukkan itu menjadi lebih mudah dicerna saat dipanaskan.
Faktanya, sebuah penelitian menemukan bahwa tubuh manusia dapat menggunakan 91% protein dalam telur yang dimasak, dibandingkan dengan hanya 51% pada telur mentah.
Perubahan kecernaan ini diduga terjadi karena panas menyebabkan perubahan struktural pada protein telur.
Baca Juga: Manchester United Vs AC Milan, Berikut Strategi Kedua Manajer
Dalam telur mentah, senyawa protein besar terpisah satu sama lain dan tergulung dalam struktur rumit dan bengkok.
Saat protein dimasak, panas memecah ikatan lemah yang menahannya.
Protein kemudian membentuk ikatan baru dengan protein lain di sekitarnya.
Baca Juga: Song Hye Kyo, Jang Ki Yong, dan Kim Jo Hoen Akan Bermain dalam Drama Romantis Baru, Simak Ulasannya
Ikatan baru dalam telur yang dimasak ini lebih mudah dicerna oleh tubuh Anda.
Anda dapat melihat perubahan ini terjadi saat putih telur dan kuning telur berubah dari gel kental menjadi kenyal dan keras.
Protein dalam telur mentah juga dapat mengganggu ketersediaan biotin mikronutrien.
Baca Juga: Manchester United Vs AC Milan, Berikut Strategi Kedua Manajer
Telur adalah sumber biotin yang baik, yang merupakan nutrisi penting yang digunakan dalam metabolisme lemak dan gula.
Ini juga dikenal sebagai vitamin B7, atau vitamin H. Dalam telur mentah, protein dalam putih telur yang disebut avidin mengikat biotin, sehingga tidak tersedia untuk digunakan tubuh Anda.
Namun, saat telur dimasak, panasnya menyebabkan perubahan struktural pada avidin, sehingga kurang efektif dalam mengikat biotin. Ini membuat biotin lebih mudah diserap.***