LINGKAR MADIUN - Konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, hal tersebut bisa terjadi karena faktor dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.
Bahkan saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.
Beberapa ledakan jelas merupakan hasil dari tindakan penyerangan atau sabotase seperti dua kebakaran yang terjadi secara berurutan di depot bahan bakar di Bryansk, Rusia pada 25 April.
Namun, pada sejumlah kasus lain penyebabnya masih belum diketahui, apakah benar serangan dari Ukraina atau bukan belum diketahui.
Baca Juga: Tengah Dirumorkan Dengan Manchester United, Begini Tanggapan Frenkie de Jong
Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko memposting di Twitter tanda dilarang merokok di sebelah foto yang menangkap saat depot bahan bakar di Bryansk, Rusia dilalap api pada 25 April.
"Cepat atau lambat sudah waktunya untuk membalas serangan itu," kata Mykhailo Podolyak.
Seorang pejabat senior Ukraina menggambarkannya sebagai ambiguitas strategis.
"Kami tidak mengakui atau menyangkal," kata Oleksei Arestovych, penasihat kepala staf Ukraina.
Baca Juga: Sempat Unggul Terlebih Dahulu, Villareal Kena Comeback Liverpool di Babak Semifinal Liga Champions
Dalam sebuah wawancara, Arestovych membandingkan pendekatan pemerintah Ukraina dengan pendekatan Israel, yang juga ambigu tentang program pengembangan senjata nuklirnya.
"Setelah apa yang terjadi, kami tidak secara resmi mengatakan ya atau tidak seperti dalam kasus Israel," katanya.***