Pemerintah Jepang Menangguhkan 1.6 Juta Dosis Vaksin Moderna Setelah Terdapat Laporan Kontaminasi

- 26 Agustus 2021, 20:19 WIB
Ilustrasi vaksinasi massal Covid-19. Pemerintah Jepang Menangguhkan 1.6 Juta Dosis Vaksin Moderna Setelah Terdapat Laporan Kontaminasi
Ilustrasi vaksinasi massal Covid-19. Pemerintah Jepang Menangguhkan 1.6 Juta Dosis Vaksin Moderna Setelah Terdapat Laporan Kontaminasi /Pixabay/Geralt//

LINGKAR MADIUN - Jepang menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna Inc (MRNA.O) pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Lebih dari seminggu setelah distributor domestik menerima laporan kontaminasi dalam beberapa botol.

Baik Jepang maupun Moderna mengatakan bahwa tidak ada masalah keamanan atau kemanjuran yang telah diidentifikasi dan penangguhan tersebut hanya sebagai tindakan pencegahan. Namun langkah itu mendorong beberapa perusahaan Jepang untuk membatalkan vaksinasi pekerja yang direncanakan pada Kamis.

Baca Juga: Bikin Geger! Shio Ini Terkenal Malas, Mendapat Keberuntungan Finansial, Rezeki Nomplok Membanjirinya

"Moderna mengonfirmasi telah diberitahu tentang kasus partikel yang terlihat dalam botol produk obat dari vaksin COVID-19-nya," kata Moderna dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir oleh Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com pada laman Reuters, Kamis 26 Agustus 2021.

"Perusahaan sedang menyelidiki laporan dan tetap berkomitmen untuk bekerja secepatnya dengan mitranya, Takeda, dan regulator untuk mengatasi hal ini," tambahnya, mengacu pada Takeda Pharmaceutical (4502.T) Jepang .

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan Takeda pertama kali mengetahui tentang suntikan yang terkontaminasi pada 16 Agustus dan melaporkan masalah tersebut kepada pemerintah pada hari Rabu. Penundaan itu karena Takeda membutuhkan waktu untuk mengumpulkan informasi tentang botol mana yang terpengaruh dan di mana mereka berada di negara itu, kata pejabat itu.

Baca Juga: Ahli Tarot Sebut Langit Terbelah Hingga Tampak Pijaran Awan Pertanda Bencana Alam: Orang-orang Saling Menuntut

Moderna mengatakan kontaminasi bisa disebabkan oleh masalah manufaktur di salah satu jalur produksi di lokasi manufaktur kontraknya di Spanyol.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x