Mustahil Gagal! Simak 3 Ciri Orang Sukses Menurut Primbon Jawa, Mungkinkah Kamu Salah Satunya?

- 17 Januari 2022, 19:47 WIB
Ilustrasi sukses. Berikut ini 3 orang yang diprediksi sukses menurut Primbon Jawa.
Ilustrasi sukses. Berikut ini 3 orang yang diprediksi sukses menurut Primbon Jawa. /Pixabay/Geralt

 

LINGKAR MADIUN – Kita sudah sering mendengar mengenai ramalan primvon jawa. Jika meruntut pada pemahaman awal, dalam kitab Primbon Jawa terdapat nilai-nilai kehidupan.

Satu hal yang cukup menarik dari kitab Primbon Jawa adalah mengenai ciri-ciri orang yang akan sukses.

Primbon Jawa sendiri merupakan ratu kitab warisan leluhur Jawa yang berisikan kehidupan manusia serta alam semesta.

Dilansir Lingkar Madiun dari kanal Youtube Kisah Kyai Nusantara, ada tiga ciri orang-orang yang akan sukses. Berikut selengkapnya.

Baca Juga: Ternyata 5 Warna Urine ini Bisa Mendeteksi Suatu Penyakit, Waspadai Indikasi Gangguan Organ Hati

1. Sing sopo gelem rekoso mengko bakale mulyo

Arti dari pepatah ini adalah “Siapa yang mau bersusah-payah maka akan mulia.”

Maknanya, siapa yang mau kerja keras atau berusaha maka orang tersebut akan sukses dalam hidupnya.

Bahkan dalam Islam, setiap orang juga diharuskan berusaha. Sebab, kerja atau usaha itu juga merupakan ibadah.

Baca Juga: Wow! Cangkok Jantung Babi pada Manusia Berhasil, Bagaimana Pandangan Hukum Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya

2. Sing sopo gelem sengsoro mongko bakale joyo salawase

Makna dari ciri orang sukses menurut Primbon Jawa ini adalah siapa yang mau susah maka akan jaya selamanya.

Orang yang berjaya saat ini, hampir semuanya mengalamai masa sulit. Pepatah ini juga selaras dengan peribahasa Indonesia, berakit-rakit ke hulu lalu berenanang ketepian. Bersakit dahulu lalu senang kemudian.

3. Sing sopo kerso mati bakale mukti

Jika seseorang benar-benar melakukan hal ini, niscaya kebahagiaan dunia akhiat didapatkan. Makna pepatah Jawa yang ketiga adalah “Siapa yang mau mati akan berani.”

Baca Juga: SUBANG UPDATE: Yoris Dinilai Melanggar Pasal 5 karena Terima Gaji Rp12 Juta Per Bulan sebagai Pendiri Yayasan?

Mati di sini bukan berarti mati untuk meninggalkan dunia, melainkan mematikan angan-angannya atau nafsu untuk berkehendak berlebihan.

Manusia memang tidak pernah merasa puas, namun itu malah akan mematikan ketenangan batin.

Kuncinya adalah selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki. Berangan boleh namun jangan sampai berlebihan, apalagi terlalu ambisi mengejar dunia.

Kita mungkin harus membedakan mengejar dunia untuk kebaikan dan mengejar dunia untuk bersenang.

Bisa diibaratkan, seseorang mencari uang, mengumpulkan uang untuk niat baik. Seperti pergi haji, menyantuni anak yatim dan sedekah.

Dengan mencari uang untuk pamer, gengsi atau membeli barang yang tidak manfaat hanya untuk kesenangan semata.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah