Para Riding Wajib Tahu! Tips Aman Berkendara Untuk Pemula Menurut Instruktur Safety Riding Honda Jawa Timur

- 6 Desember 2023, 15:44 WIB
Penjelasan safety riding oleh Instruktur Safety Riding Honda Jawa Timur Hari Setiawan di acara Journalist Camp PRMNxEIGER
Penjelasan safety riding oleh Instruktur Safety Riding Honda Jawa Timur Hari Setiawan di acara Journalist Camp PRMNxEIGER /Dok.PRMN

Lingkarmadiun.com- Usai sukses gelar Journalist Camp 2023 pertama di Jawa Barat, kini Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) berkolaborasi dengan EIGER menggelar untuk kedua kalinya di Jawa Timur.

Tepatnya pada Kamis, 30 November 2023 – Jumat, 1 Desember 2023 berada di Green Rock Campers, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sementara Journalist Camp 2023 Jawa Timur diikuti mitra di Jawa Timur dan Bali sebanyak 31 network diwakili oleh pimred ataupun editor masing-masing.

Dalam sesi talkshow Journalist Camp 2023 Jawa Tmur mengajak seorang Instruktur Safety Riding Honda Jawa Timur yakni Hari Setiawan.

Hari Setiawanmembagikan informasi basic dalam berkendara aman agar selamat sampai tujuan. Sarjana Manajemen tersebut menjelaskan ada 2 skill utama bagi pengendara motor pemula saat mengisi acara Journalist Camp 2023 PRMN X EIGER Jawa Timur.

Baca Juga: Preview Drakor Tell Me That You Love Me Episode 5: Mo Eun Tampil Jadi Pemeran Utama di Teater (Sumber: ENA)

Terdapat 2 skill yakni soft skill dan hard skill yang akan dijelaskan lebih rinci dibawah ini.

Soft Skill terdiri dari 4 macam skill yang harus dikuasai dan menjadi hal dasar dalam berkendara.

Mindset

Dalam berkendara paling basic harus diterapkan adalah pola pikir atau mindset.

Hari Setiawan menjelaskan bahwa paling utama dalam berkendara adalah menyelamatkan diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Hari Setiawan Instruktur Safety Riding Honda Jawa Timur
Hari Setiawan Instruktur Safety Riding Honda Jawa Timur

Karena jika hal tersebut tidak menjadi yang plaing utama maka diri sendiri dan lingkungan akan menjadi rugi.

Misal saat berkendara tidak mematuhi aturan lalu lintas hingga akhirnya menimbulkan kecelekaan tentu akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain ataupun lingkungan membuat kondisi jadi macet dan sebagainya.

Selain itu, jika berkendara dengan kondisi emosi sedang tinggi tentu tidak baik untuk diri sendiri maupun lingkungan karena akan mempengaruhi pengambilan keputusan dan pengoperasian tidak tepat.

Pengetahuan

Baca Juga: UPDATE Harga Pangan di Madiun 6 Desember 2023, Cabe Keriting Melonjak Rp75.750 Per Kilogram

Sebagai hal dasar mengendarai tentu para riding harus memiliki pengetahuan dasar sebelum mengoperasikan kendaraan.

Hal tersebut mendasari adanya tes uji sim sebagai kelayakan mengemudi seseorang dan mampu memahami rambu- rambu lalu lintas sepanjang jalan yang sudah tersedia.

Emosi

Dalam aspek ini terbagi menjadi 3 hal yakni spritual, intelektual dan emosional.

Pertama spiritual sebagai bekal yang ada di dalam diri kita dan berdoa sesuai kepercayaan masing-masing. Kedua, Intelektual berpengaruh pada pengetahuan berkendara yang dimiliki seberapa banyak dan salah satu bentu dalam intelektual tersebut adanya uji sim.

Terakhir, emosional sebagai kontrol dalam pengambilan keputusandan pengoperasian serta menjadi faktor penting dalam berkendara. Sebab, saat berkendara dalam kondisi emosi pun akan membuat bahaya diri sendiri dan lingkungan. Karena itulah adanya tes psikotes dalam uji sim.

Skill dan Etika

Skill itu sebenernya itu bukan tidak penting tapi karena kebiasaan dalam berkendara dan bisa dikatakan jam terbang.

Hari Setiawan mengungkapkan bahwa skill dan etika menjadi faktor penting dalam berkendara saat berada di kondisi berbahaya.

“Menganalisa atau memprediksi dalam berkendara harus tetap dalam fokus. Menurunkan kecepatan dan jaga jarak aman itu ada waktunya , minim 2 detik untuk menganalisa dan mengambil keputusan dan mengoperasika,” ujarnya.

Usai soft skill, pengendara tentu harus memliki hard skill yang menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan dan pengoperasian kendaraan.

Kesimbangan

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Bidadari Surgamu 6 Desember 2023, Dikira Berubah, Denis Syock Dengar Pengakuan Namira?

dimana pengendara mampu mengoperasasikan kendaaran sacara imbang karena jika tidak seimbang tentu akan jatuh saat bermotor ataupun merugikan orang lain saat mengendarai mobil.

Sebagai contohnya ialah saat uji sim terdapat angka 8 untuk mengasah ketrampilan keseimbangan

Pengereman

Dalam hal ini menjadi sangat penting karena untuk memberikan keseimbangan dalam berkendara dan mengatur ritme kecepatan. Salah satu contoh dalam tes uji sim adalah saat mengendarai di rintangan angga 8 dan terdapat tanjakan kecil.

Bermanuver

Hal ini menjadi poin terakhir dalam pengoperasian karena tanpa bermanuver maka tidak akan terjadi kendaraan berjalan. Sebagai contoh untuk latihan manuver adalah pola zig zag.

Itulah sedikit sesi sharing Hari Setiawan bersama jurnalis dalam Journalist Camp 20023 PRMN X EIGER di Jawa Timur.***

Editor: Khoirul Ma’ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah