Network
LINGKAR MADIUN- Melihat tren perkembangan kasus covid-19 yang menunjukkan grafik penurunan di Kabupaten Madiun,wacana pembelajaran tatap muka bagi SMA dan SMK akan dimulai kembali.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tim Lingkar Madiun dari Pemkab Madiun, Bupati Ahmad Dawami, menerangkan pembelajaran tatap muka ini diyakini bisa memunculkan efek baik, terlebih melihat kondisi saat ini anak-anak mulai jenuh dan kurang dapat memahami materi selama belajar online. Tak hanya itu para pengajar juga akan selalu mengingatkan kepada para siswa untuk mengubah karakter pada masa pandemi ini.
Meski demikian, Ahmad Dawami tetap menekankan bahwa pembelajaran tatap muka bukanlah ajang lomba adu cepat, tetapi ada hal-hal yang tidak boleh diabaikan seperti keselamatan para guru, siswa dan orang tua murid.
Baca Juga: Satu Posisi Jabatan Pemkot Madiun Tidak Terisi Pada CPNS 2019
Baca Juga: Video Viral Ambulans Ditembaki Polisi, Diduga Pemasok Batu untuk Demonstran
“ Pembelajaran tatap muka itu nantinya akan selalu dikawal oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), personel Kecamatan, Satuan Polisi Pamong Praja, dll,” tegasnya
Menurutnya, pada pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka ini,nantinya tetap mengacu pada surat keputusan bersama dari empat menteri. “ Dalam surat tersebut tertulis antara lain bahwa daerah yang bisa melakukan pembelajaran tatap muka adalah yang berzona hijau, kuning dan orange dengan jumlah peserta maksimal 50 persen untuk zona hijau dan kuning serta 25 persen untuk zona orange,” imbuhnya.
Bupati berpendapat dengan adanya pembelajaran tatap muka yang mengedepankan protokol kesehatan, maka bukan tidak mungkin jika 29.000 siswa-siswa SMA/SMK se-Kabupaten Madiun, nantinya bisa menjadi kader dalam menyelesaikan masalah covid-19.
Baca Juga: Waspada Gempa dan Tsunami, Kenali Penyebabnya dan Cara Menyelematkan Diri
