Inilah 3 ‘Menteri’ Segala Urusan di Era Firaun! Ternyata Begini Kisah Menariknya

12 April 2021, 13:35 WIB
ilustrasi Kota firaun /Pixabay/Cesar Salazar

LINGKAR MADIUN- Besarnya kekuasaan yang dimilikinya membuat Raja Mesir kuno Firaun menjadi sangat sombong. Bahkan, sampai mengklaim dirinya sebagai Tuhan yang harus ditakuti rakyatnya.

Dinasti Firaun berhasil menguasai Mesir dalam kurun waktu yang sangat panjang, hingga akhirnya Allah SWT mengutus Nabi Musa AS untuk mengakhirinya.

Baca Juga: Penentuan 1 Ramadhan 1442 H, Ada 86 Lokasi Rukyatul Hilal di 34 Provinsi,Jatim Terbanyak

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 April 2021, Setelah Mendapat Laporan Rendi, Aldebaran Langsung Bertindak?

Kenapa dinasti Firaun bisa berkuasa sangat lama di Mesir?

Ternyata Firaun melakukan beragam cara untuk melanggengkan kekuasaannya yang absolut tersebut.

Dalam buku ‘Sejarah Nabi-Nabi Allah’ karya Ahmad Bahjat dijelaskan jauh sebelum Islam datang, ajaran tauhid sudah ada, dibawa oleh para nabi-nabi terdahulu. Seperti ketika akidah umat jahiliyah di Mesir masih tersentralisasi pada politeisme.

Baca Juga: Penentuan 1 Ramadhan 1442 H, Ada 86 Lokasi Rukyatul Hilal di 34 Provinsi,Jatim Terbanyak

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 April 2021, Setelah Mendapat Laporan Rendi, Aldebaran Langsung Bertindak?

Allah SWT mengutus Nabi Yusuf untuk meneruskan misi akidah monoteisme. Maka ketika Nabi Yusuf menjadi penguasa Mesir dan ketua para menteri agama, agama tauhid diperkenalkan kembali.

Nabi Yusuf menyeru kepada segenap manusia untuk memeluk Islam saat beliau masih dalam penjara hingga di masa kepemimpinannya.

Baca Juga: Penentuan 1 Ramadhan 1442 H, Ada 86 Lokasi Rukyatul Hilal di 34 Provinsi,Jatim Terbanyak

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 April 2021, Setelah Mendapat Laporan Rendi, Aldebaran Langsung Bertindak?

Namun, setelah Nabi Yusuf wafat, tradisi lama nyatanya mampu mengubah sistem tauhid ke dalam sistem politeisme untuk kedua kalinya.

Menurut dugaan kuat bahwa hal tersebut terwujud dengan adanya campur tangan kelompok-kelompok elit yang berkuasa.

Kelompok-kelompok elit tersebut ketika di bawah agama tauhid, mereka tidak mendapatkan suatu perlakuan istimewa atau dibedakan dengan masyarakat umum.

Baca Juga: Penentuan 1 Ramadhan 1442 H, Ada 86 Lokasi Rukyatul Hilal di 34 Provinsi,Jatim Terbanyak

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 April 2021, Setelah Mendapat Laporan Rendi, Aldebaran Langsung Bertindak?

Sehingga sepeninggal Nabi Yusuf mereka mengembalikan sistem penyembahan sebagaimana tradisi jahiliyah.

Hingga akhirnya, sistem pemerintahan pun dipimpin oleh keluarga Firaun hingga mereka mengklaim diri sebagai wakil-wakil Tuhan.

Baca Juga: Penentuan 1 Ramadhan 1442 H, Ada 86 Lokasi Rukyatul Hilal di 34 Provinsi,Jatim Terbanyak

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 April 2021, Setelah Mendapat Laporan Rendi, Aldebaran Langsung Bertindak?

Padahal pada dasarnya masyarakat Mesir adalah masyarakat yang beradab. Mereka disibukkan dengan pembangunan peradaban dengan memiliki kecenderungan keagamaan yang kuat.

Maka, dimungkinkan bahwa kelompok-kelompok dari masyarakat Mesir meyakini bahwa Firaun bukanlah Tuhan. Namun karena mereka mendapat tantangan keras dari Firaun. Firaun yang tidak ingin kaumnya mentaati makhluk selain dia seorang.

Baca Juga: Penentuan 1 Ramadhan 1442 H, Ada 86 Lokasi Rukyatul Hilal di 34 Provinsi,Jatim Terbanyak

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 April 2021, Setelah Mendapat Laporan Rendi, Aldebaran Langsung Bertindak?

Maka, masyarakat Mesir kala itu banyak yang terpaksa menyembunyikan keimanan dalam diri mereka. Pada zaman Nabi Musa kekuasaan absolut Fir;aun nyatanya ditopang oleh oligarki yang kuat.

Kekuatan absolut Firaun didukung oleh tiga kelompok elite dan hal tersebut disebut mirip dengan pemerintahan Indonesia dengan para menterinya. Pertama, kekuatan militer yang dipimpin oleh Haman. Kedua, pemuka agama yang keilmuannya hanya digunakan untuk kepentingan diri sendiri dan jauh dari semangat keimanan yang dipimpin oleh Balam. Ketiga, kekuasaan Firaun ditopang oleh orang-orang kaya yang rakus diwakili oleh Qarun.

Baca Juga: Penentuan 1 Ramadhan 1442 H, Ada 86 Lokasi Rukyatul Hilal di 34 Provinsi,Jatim Terbanyak

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 April 2021, Setelah Mendapat Laporan Rendi, Aldebaran Langsung Bertindak?

Allah SWT menceritakan Firaun yang hidup di zaman Nabi Musa dalam Al-Qur’an surah An-Naziat ayat 23-24 yang artinya:

“Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya (seraya) berkata: akulah (Fir’aun) Tuhanmu yang paling tinggi.”

Dalam tafsir Al-Mukhtashar di bawah pengawasan Syekh Shalk bin Abdullah bin Humaid dijelaskan, dalam ayat tersebut Firaun mengaku-aku sebagai Tuhan.

Baca Juga: Penentuan 1 Ramadhan 1442 H, Ada 86 Lokasi Rukyatul Hilal di 34 Provinsi,Jatim Terbanyak

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 April 2021, Setelah Mendapat Laporan Rendi, Aldebaran Langsung Bertindak?

Maka demikian Allah SWT menghukumnya dengan azab di dunia dan akhirat dan menjadikan kisahnya sebagai nasihat dan pelajaran bagi orang-orang yang membangkang sepertinya.

Sesungguhnya Firaun dan apa yang menimpanya merupakan nasihat bagi siapa yang hendak mengambil nasehat dan pelajaran.

Baca Juga: Penentuan 1 Ramadhan 1442 H, Ada 86 Lokasi Rukyatul Hilal di 34 Provinsi,Jatim Terbanyak

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 April 2021, Setelah Mendapat Laporan Rendi, Aldebaran Langsung Bertindak?

Syekh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar dalam Zuhdatut Tafsir min Fathil Qadir mengatakan bahwa dalam ayat tersebut Allah SWT sesungguhnya tengah memberikan gambaran kepada kaum sesudah Firaun untuk tidak meniru apa-apa yang dilakukan Firaun.

Sebab, Firaun telah mencoba mendeklarasikan diri sebagai Tuhan dengan mengatakan bahwa tidak ada yang lebih tinggi daripadanya. Padahal setiap makhluk adalah hamba yang lemah yang seluruh hajatnya telah diatur Allah SWT.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Youtube Ensiklopedia Al Fatih

Tags

Terkini

Terpopuler