LINGKAR MADIUN– Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada bulan yang mulia ini.
Dari sekian banyak ibadah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan iman dan taqwa selama bulan Ramadhan, terdapat 3 amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca Juga: 5 Keistimewaan Bulan Ramadhan, Salah Satunya Mendapat Pertolongan di Hari Kiamat
Baca Juga: Menangis Bisa Membatalkan Puasa, Benarkah? Begini Hukumnya sesuai Pandangan Ulama
Menyegerakan berbuka puasa
Setelah menahan lapar dan haus selama berjam-jam, menyegerakan berbuka puasa saat adzan maghrib telah berkumandang adalah sunnah yang dianjurkan.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim berikut ini.
لايزال الناس بخير ما عجلوا الفطر
Artinya:
“Manusia masih berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”
Baca Juga: Menu Sehat Buka Puasa sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW, Apa Saja? Simak Selengkapnya Disini
Mengakhirkan sahur
Makan sahur di akhir waktu merupakan hal yang baik agar manusia tidak terlalu lemah karena menahan lapar ketika berpuasa.
Namun, mengakhirkan sahur ini tetap harus dilakukan dengan seksama agar tidak terlalu mepet dengan waktu adzan subuh.
Baca Juga: Shalat Tarawih, Ibadah Sunnah di Bulan Ramadhan untuk Menghapus Dosa-Dosa di Masa Lalu
Berdasarkan hadits yang diriwatkan oleh Ahmad, Nabi Muhammad SAW bersabda sebagi berikut.
لاتزال أمتي بخير ما عجلوا الإفطار وأخروا السحور
Artinya:
“Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.”
Baca Juga: Menghapus Dosa di Bulan Ramadhan, Inilah Amalan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW
Menjauhkan diri dari kebohongan dan kata-kata kotor
Puasa di bulan Ramadhan bukan untuk menahan diri dari lapar dan haus semata. Lebih dari itu, ibadah ini juga untuk melatih kesabaran agar tidak melakukan perbuatan tercela, seperti berbohong atau bahkan berkata kotor.
Nabi Muhammad SAW bersabda seperti yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari.
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
Artinya:
“Orang yang tidak meninggalkan berkata dusta dan berbuat dusta, maka Allah tidak peduli dengan haus dan lapar yang dia tahan.”
Wallahu a'lam bish-shawab.***