Mengenal Kejawen Puasa Pati Geni, Bolehkah dalam Islam? Ini Penjelasan Buya Yahya

8 Januari 2022, 13:26 WIB
Buya Yahya menjelaskan puasa pati geni. /Tangkap layar Youtube.com/Al-Bahjah Tv

LINGKAR MADIUN – Sebagian orang sering melakukan puasa pati geni. Khususnya bagi mereka yang berasal dari daerah Jawa.

Terkait hal ini seorang ulama besar, Buya Yahya memberikan penjelasan yang cukup rinci.

Hal ini sempat Buya Yahya ungkapkan dalam beberapa kesempatan dakwah.

Apabila dilihat dari bentuk puasa, jenis puasa ini adalah keyakinan besar mengenai sesuatu hal untuk mengabulkan sebuah hajat.

Baca Juga: Usia 24 Tahun Anya Geraldine Masih Suka Ngedot? Kebiasaan Buruk Ini Bikin Greget Netizen

Seperti diantaranya, untuk memikat jodoh, dimudahkan segala urusan atau memang ada maksud lain untuk mendapatkan kekuatan kebatinan.

Pada dasarnya, puasa pati geni sama dengan puasa lainnya. Namun yang membedakan ialah, orang yang melakukannya tidak boleh terkena sinar matahari atau api.

Jadi biasanya puasa ini dilakukan di sebuah ruangan tertutup dan di tempat gelap.

Baca Juga: Ternyata Bunga Chamomile Memiliki 6 Manfaat Bagi Kesehatan, Cocok Dikonsumsi Para Lansia

Selain itu, perbedaan lainnya ialah dilihat dari waktunya. Apabila puasa biasanya berbuka di waktu magrib,  untuk puasa pati geni waktunya ditambah bisa sampai pagi.

“Puasa pati geni itu adalah puasa dan dia tidak boleh kena sinar, tidak boleh kena api. Jadi puasanya di tempat gelap,” tutur Buya Yahya dilansir Lingkar Madiun dari kanal Youtube Al-Bahjah TV.

“Puasanya seperti biasa, cuman disambung nanti. Waktu buka nggak buka seperti biasanya bahkan sampai pagi,” imbuh Buya Yahya.

Baca Juga: Ternyata Bunga Chamomile Memiliki 6 Manfaat Bagi Kesehatan, Cocok Dikonsumsi Para Lansia

Apabila dilihat dari ilmu fiqih bentuk puasanya normal seperti pada umumnya. Hanya waktu buka tidak buka, dan juga larangan untuk tidak terkena sinar.

Namun yang menjadi masalah adalah, puasa ini dimaksudkan untuk apa, niatnya bagaimana,  siapa yang mengajarkan dan adakah sunnah Nabi tentang puasa ini?

Sebagai seorang yang beriman dan memiliki ilmu agama, sebaiknya menjalankan puasa seperti yang menjadi sunnah Nabi.

Baca Juga: Inilah Kronologi Sebenarnya 3 Mahasiswi Jadi Korban Rudapaksa saat Datang Bulan oleh BEM UMY

Beliau juga menyimpulkan jika puasa pati geni ini tidak ada dalam puasa sunnah yang selama ini dipelajari.

Oleh karenanya, kita sebagai muslim yang baik untuk tidak ikut dalam hal yang demikian ini.

Terlebih jika dilihat dari segi niatnya, juga tidak niat puasa karena Allah.

Meskipun salah satu tujuannya adalah untuk mengekang hawa nafsu.

Semoga kita semua diberi jalan lurus untuk menggapai ridho yang Maha Kuasa.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Tags

Terkini

Terpopuler