Network
Pembentukan janin berawal dari penggabungan silang salah satu kromosom dari laki-laki dan perempuan. Pada perempuan membawa kromosom X, sebaliknya sel kelamin seorang laki-laki menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi sel kromosom X dan yang lainnya berisi kromosom Y.
Saat proses pembuahan terjadi, sel sperma yang mengandung kromosom X bersatu dengan sel telur yang juga mengandung kromosom X, maka anak yang dihasilkan akan berjenis kelamin perempuan.
Sebaliknya, apabila sel sperma yang mengandung kromosom Y membuahi sel telur maka anak yang dilahirkan akan berjenis kelamin laki-laki.
Ilmuwan telah mengungkap fakta ilmiah perihal penentuan jenis kelamin anak, namun jauh sebelum itu, kitab suci Al-Qur’an telah lebih dulu menjelaskan bagaimana proses penciptaan manusia, termasuk hal yang menentukan jenis kelamin janin.
Temuan ilmiah tentang jenis kelamin anak ditentukan dari sel sperma sang ayah, hal tersebut sejalan dengan yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman:
“Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.” (QS. Al-Qiyamah:37-39)
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa sejumlah kecil sperma ditunjukkan berasa dari laki-laki, maka dari itu sperma laki-lakilah yang paling berpengaruh pada penentuan jenis kelamin.
Dalam ayat lain juga dijelaskan, Allah SWT berfirman:
“Dialah (Allah) yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” (QS. An-Najm:45-46)
Allah SWT yang Maha menentukan makhluk ciptaan-Nya, Allah SWT berfirman:
