Network
Lingkar Madiun- Kita tahu bahwa ada banyak malaikat Allah SWT. Mereka memiliki tugas masing-masing. Manusia pun sehari-hari didampingi oleh malaikat, yaitu malaikat pencatat amal.
Namun, ternyata tak hanya mereka malaikat yang mendampingi manusia. Ada saat ketika empat malaikat ada di sisi kita.
Kita mungkin akan sedih jika mengalami sakit, sebab saat sakit ada banyak hal yang tertunda, kita tidak bisa beraktivitas, seperti biasanya. Rasa makanan pun menjadi tidak enak. Namun, sakit yang kita derita bisa menjadi penghapus dosa, meskipun itu hanya demam, sebagaimana sebuah hadist:
“Penyakit panas itu menjaga tiap mukmin dari neraka dan panas semalam cukup dapat menembus dosa setahun.” (HR Al-Qadha’i)
Baca Juga: Mengejutkan, Virus Covid-19 Varian Amazon Brazil Tiga Kali Lebih Menular? Begini Penjelasan Menkes
Baca Juga: Mengenal PPnBM, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, Begini Penjelasannya!
Saat sakit juga akan diperintahkan seorang malaikat untuk mencatat amal kebaikan si sakit. Hal tersebut sesuai sabda Nabi Muhammad SAW.
“Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.” (HR. Abu Imamah al Bahili)
Saat sakit ada beberapa malaikat yang diutus Allah SWT untuk mendatangi kita. Dalam Al-Mawaish Al’ Ushfuriyyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar menjelaskan:
“Apabila seorang hamba mukmin sakit, aka Allah mengutus empat malaikat untuk datang padanya.”
Allah SWT memerintahkan malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah, malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya, malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang diwajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi, malaikat keempat untuk mengambil sebuah dosanya, maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.
Ketika hambanya sudah sembuh Allah SWT memerintahkan kepada malaikat pertama, kedua, dan ketiga untuk mengembalikan apa yang diambil dari mereka, yaitu kekuatan, rasa lezat, dan cahaya diwajah kepada hambanya.
Namun, malaikat keempat tidak diperintahkan seperti itu. Malaikat itu pun mempertanyakan hal tersebut.
“Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak engkau kembalikan?”
Allah SWT menjawab:
“Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”
Maka dari itu, tentunya tidak salah jika hadist tersebut membuktikan bahwa sakit bisa membuat dosa-dosa terhapus.
“Tiada seorang mukmin yang ditimpa oleh lelah atau penyakit atau risau pikiran atau sedih hati, sampai pun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya oleh Allah.” (HR. Bukhari-Muslim)
Dihapuskannya dosa juga bukan hanya dari sakit yang kita alami, ternyata musibah yang kita hadapi bisa membuat dosa-dosa kita terhapus, Hal tersebut sesuai sabda Nabi Muhammad SAW:
“Bahkan jika duri menusuk salah satu dari kamu, itu akan menebus sebagian dari dosa kamu.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Tidak ada yang ingin jatuh sakit ataupun terkena malapetaka, namun hal tersebut terjadi sesuai ketentuannya, maka saat hal tersebut terjadi, kita tidak terlarut ke dalam cobaan tersebut, tapi menemukan cara untuk bangkit dan tetap bersabar untuk menghadapinya.
Jika bersabar Allah SWT akan membalasnya, hal tersebut sesuai hadist Rasulullah SAW:
“Luar biasa urusan orang beriman, karena segala sesuatu yang terjadi padanya terjadi untuk kebaikannya. Jika sesuatu yang baik terjadi dan dia bahagia, dia bersyukur kepada Allah, dan itu baik untuknya. Dan jika sesuatu yang buruk terjadi, maka dia bersabar dan Allah membalasnya atas kesabaran itu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Wallahu a’lam bishawab.***
