Menguak Kisah Buraq dalam Peristiwa Isra Mi'raj: Aku Sudah Mendengar Nama Muhammad Sejak 40 Ribu Tahun Lalu

- 11 Maret 2021, 17:00 WIB
Menguak Kisah Buraq dalam Peristiwa Isra Mi'raj: Aku Sudah Mendengar Nama Muhammad Sejak 40 Ribu Tahun Lalu
Menguak Kisah Buraq dalam Peristiwa Isra Mi'raj: Aku Sudah Mendengar Nama Muhammad Sejak 40 Ribu Tahun Lalu /PIxabay/

Dalam asal kata, Buraq secara leksikal berarti petir. Dalam Fisika, petir adalah cahaya yang memiliki kecepatan tinggi sehingga sulit untuk dilihat. Buraq dalam Isra'event kemudian dijelaskan dengan menggunakan teori Annihilation. Sebuah teori dalam Fisika Kuantum yang menjelaskan reaksi pembentukan energi yang sangat besar akibat tumbukan antara materi dan antimateri.

Reaksi pemusnahan terjadi ketika massa materi di tubuh Nabi Muhammad SAW terhapus oleh massa antimateri yang diilhami oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril, keduanya bertabrakan dan kemudian menghilang membentuk energi baru yang lebih besar yang dikenal sebagai Buraq, atau dalam istilah fisika berpasangan dengan sinar gamma.

Karena konsep persamaan massa dirumuskan oleh Einstein, materi dalam kondisi tertentu dapat diubah menjadi energi, dan sebaliknya. Setiap benda berwujud di alam semesta terdiri dari bahan submikroskopis yang disebut atom, yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron, dan setiap materi memiliki antimateri di dalamnya.

Baca Juga: Inilah Sosok Nabi yang Mampu Menahan Matahari serta Menjadi Kepercayaan Nabi Musa! Simak Kisahnya

Baca Juga: Kalah! Barcelona Gagal Melaju ke Perempat Final, Navas Jadi Sang Penyelamat PSG

Perspektif ini menunjukkan bahwa Buraq bukanlah subjek lain yang menyampaikan Nabi Muhammad SAW dalam Isra 'nya, tetapi merupakan bagian dari dirinya sendiri. Dengan kata lain, dia menjalankan Isra 'dan Mi'raj dengan segenap tubuh, roh, dan jiwanya.

Karena kecepatan Buraq yang sangat tinggi, orang-orang di sekitar Nabi Muhammad SAW tidak menyadari peristiwa Isra-Mi'raj. Oleh karena itu, peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa suprarasional yang banyak disangkal oleh orang-orang kafir karena tidak dapat dirasakan.

Isra' sebuah perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa yang memiliki jarak 1500 km atau 15 x 105m dapat ditempuh dalam jarak 0,005s oleh Nabi Muhammad SAW bersama dengan Malaikat Jibril dengan menggunakan Buraq (cahaya) dengan kecepatan 3 x 105 km/s.

Sedangkan dalam ayat di atas disebutkan bahwa jarak tempuh yang harus dicapai dalam 5 x 104 tahun hanya dapat dicapai dalam beberapa waktu dalam semalam. Jika dihitung secara matematis menggunakan rumus kecepatan pada Fisika maka akan didapatkan perhitungan sebagai berikut.

Dengan demikian, lamanya waktu yang dibutuhkan Nabi Muhammad SAW untuk melakukan Isra'i Miraj adalah 5256.005 s atau 5270.405 s, kurang lebih 1,5 jam.***

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Academic Journal of Islamic Studies Karya Himatul Istiqomah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x