LINGKAR MADIUN- Sebagian dari orang menganggap serentetan nasib buruk yang menimpa mereka merupakan karma atau ganjaran atas perbuatan salah orang tua di masa lalu. Mereka menilai karma atau dosa orang tuanya menurun kepadanya selaku anak.
Namun apakah benar hal tersebut bisa terjadi? Apakah benar seorang anak yang tidak mengetahui apapun mau tidak mau harus turut menanggung kesalahan orang tuanya?
Perlu kamu ketahui jika karma ada macam yaitu karma baik dan karma buruk. Perbuatan baik akan mendatangkan karma baik, sedangkan perbuatan buruk akan mendatangkan karma buruk.
Maka perbuatan dan perilaku baik akan dibalas dengan kebahagiaan dan disisi lain perbuatan buruk akan dibalas dengan adanya penderitaan.
Beberapa orang meyakini jika karma dapat diturunkan ke generasi selanjutnya, sehingga kemudian kesalahan orang tua akan turut ditanggung dan dibayar pula oleh anaknya.
Mungkin hal tersebut tidaklah adil dan tidak semestinya. Mana mungkin Tuhan akan menghukum seorang hamba atas kesalahan yang tidak diperbuat.
Baca Juga: Bertandang ke Markas Dinamo Zagreb, Jose Mourinho Akan Manfaatkan Pergantian Pemain
Setiap kesalahan yang diperbuat secara sadar dan dewasa, maka kita sendirilah yang akan mempertanggung jawabkannya dan bukan anak cucunya.
Jika kita mendapatkan ujian, maka anggaplah ujian tersebut sebagai cobaan untuk kita, bukan balasan atas perbuatan orang tua kita.
Sebab apabila kamu terus-menerus berpikiran semacam itu, maka setiap kali kamu mendapatkan ujian, yang ada kamu justru akan menyalahkan orang tua kamu.
Kamu menyalahkan pada seseorang yang tidak tepat, kecuali perilaku buruk tersebut lantas kamu warisi. Misalnya, orang tua memiliki kebiasaan berjudi. Kemudian, kamu setelah dewasa pun suka berjudi pula hingga menumpuknya hutang serta habislah tabungan kamu. Sehingga hidup kamu penuh dengan kesusahan.
Jika situasinya semacam itu maka bukan karmanya yang kamu warisi melainkan perilaku dari orang tua kamu, sehingga kamu pun akan menerima ganjaran atas sesuatu yang akan kamu lakukan sendiri.
Maka akan sangat penting untuk memilah dan memilih pelajaran apa-apa hal baik yang dapat kamu warisi dari orang tua, maka warisilah. Sebaliknya, apa-apa hal kurang baik yang dapat kita lihat dari orang tua maka jauhilah serta jadikanlah pelajaran untu kamu.
Kita sebagai manusia tetap diberikan pilihan serta tetap bisa memilih akan menjadi orang seperti apa.
Lantas, bagaimana menurut kamu? Apakah kamu percaya bahwa seorang anak mungkin akan menanggung kesalahan orang tuanya? Semoga pembahasan ini bermanfaat serta dapat menjadi wawasan tersendiri bagi kamu ya.***