“Sungguh, Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil). Dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash:4)
Allah SWT mengutus Nabi Musa AS untuk Fir’aun agar mencegah kemungkaran yang dilakukan oleh Fir’aun. Berbagai mukjizat yang dimiliki Nabi Musa AS tetap saja tak bisa membuat Fir’aun percaya bahwa ada Allah SWT yang merupakan penguasa alam semesta.
Namun, sebelum meninggal karena tenggelam, Fir’aun sempat mengakui adanya Tuhan. Selama berdakwah ajaran Nabi Musa AS selalu ditentang oleh Fir’aun.
Penentangan terhadap ajaran Nabi Musa AS yang dilakukan oleh Fir’aun adalah salah satunya dengan mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan yang seharusnya disembah.
Puncak penentangan atas ajaran Nabi Musa AS adalah dengan memerintahkan pasukannya untuk menangkap Nabi Musa AS dan membunuhnya.