Fir’aun dan pasukannya tidak menyerah mengejar Nabi Musa AS dan pengikutnya, namun rombongan Nabi Musa AS selamat, sedangkan rombongan Fir’aun ditenggelamkan.
Allah SWT berfirman:
“Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. Sesunggunya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman.” (QS. Asy-Syu’araa: 65-67)
Saat mengejar Nabi Musa bersama pengikutnya, disitulah Fir’aun tenggelam, namun sebelum menemui ajalnya ia mengakui Allah SWT sebagai Tuhannya. Hal tersebut sebagaimana diabadikan di dalam Al-Qur’an.
“Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka), hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: ‘Aku percaya bahwa tidak ada Ilah melainkan yang diimani oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Yunus:90-91)
Saat Fir’aun mulai sadar untuk beriman, malaikat Jibril pun berada disana, ia pun membungkam mulut Fir’aun dengan lumpur. Hal tersebut sesuai dengan hadist Rasulullah SAW.