LINGKAR MADIUN – Sebagai umat Islam yang saling bersaudara kita dianjurkan untuk menolong saudara seiman salah satunya dengan memberi pinjaman. Zaman sekarang kita dapat dengan mudah memberi pinjaman uang dan harta benda lainnya tanpa bunga atau riba.
Dalam hadits dijelaskan, dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa yang melepaskan seorang Muslim dari kesusahan dunia, maka Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat, dan barang siapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang sedang mengalami kesulitan di dunia."
Baca Juga: Merapi Kembali Luncurkan Tiga Kali Awan Panas , BPPTKG Sebut Masih Masuk Level III
"Maka Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat, dan barang siapa yang menutupi aib seorang Muslim di dunia, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat, dan Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR At-Tirmidzi)
Sehingga sebagai Muslim kita juga harus tahu dan paham tentang berbagai masalah dan kemudharatan sering kali muncul akibat utang-piutang. Rasulullah SAW mencontohkan dengan selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT agar tidak terlilit hutang.
Baca Juga: Meski Kaya Bakteri Baik, Berlebihan Konsumsi Tape Singkong Bisa Sebabkan Keracunan hingga Stroke !
Dari Aisyah RA, Rasulullah berdoa, “Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit hutang. Lalu ada seseorang yang bertanya: Mengapa Anda banyak meminta perlindungan dari hutang, wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: Sesungguhnya seseorang apabila sedang berhutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya.” (HR Bukhari Muslim).
Dua hadits berikut ini juga menjelaskan bahwa utang yang ditinggalkan oleh seseorang dan Ia meninggal maka akan menjadi salah satu perkara yang menghalanginya masuk surga, dari Tsauban RA Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang meninggal dalam keadaan terbebas dari tiga hal yakni sombong, ghulul (khianat), dan hutang, maka dia akan masuk surga.” (Sunan at-Tirmidzi).
Bahkan jiwanya akan tertahan hingga hutangnya lunas seperti penjelasan hadits berikut, fari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda, “Jiwa seorang mukmin itu tertahan oleh sebab hutangnya sampai hutang itu dilunasi.” (Musnad Ahmad).****