Syekh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar dalam Zuhdatut Tafsir min Fathil Qadir mengatakan bahwa dalam ayat tersebut Allah SWT sesungguhnya tengah memberikan gambaran kepada kaum sesudah Firaun untuk tidak meniru apa-apa yang dilakukan Firaun.
Sebab, Firaun telah mencoba mendeklarasikan diri sebagai Tuhan dengan mengatakan bahwa tidak ada yang lebih tinggi daripadanya. Padahal setiap makhluk adalah hamba yang lemah yang seluruh hajatnya telah diatur Allah SWT.***